Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Indonesia Development Project Tunggu Respons Chevron

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menanti respons Chevron soal target beroperasinya Proyek Indonesia Development Project (IDD) tahap II pada Kuartal IV/2023.
Chevron/Reuters
Chevron/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menanti respons Chevron soal target beroperasinya Proyek Indonesia Development Project (IDD) tahap II pada Kuartal IV/2023.

Setelah Chevron memberikan jawaban, maka pembahasan proposal pengembangan (POD) Revisi I Proyek Indonesia Development Project (IDD) pun selesai.

Deputi Operasional SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan pembahasan saat ini hanya soal jadwal beroperasinya proyek tersebut. Menurutnya, tidak ada lagi pembahasan soal angka investasi ataupun negosiasi split bagian kontraktor.

Chevron perlu berdiskusi dengan rekanan dan kantor pusat terkait permintaan onstream proyek IDD tahap II.

"Pendingnya hanya di kesepakatan jadwal penyelesaian proyek. Kalau delay setahun akan membuat keekonomian proyek tergerus sehingga perlu ada diskresi," saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/4/2019).

Fatar menjelaskan dari target yang ditetapkan pihaknya, Chevron tidak perlu khawatir mengenai adanya keterlambatan pengerjaan proyek. Pasalnya SKK Migas berkomitmen untuk ikut mengendalikannya agar tetap tepat waktu.

Pengembangan proyek IDD tahap II merupakan pengembangan lapangan Gendalo dan Gehem, dan tidak melibatkan Blok Makassar Strait. Terkait investasi, proyek IDD tahap II punya potensi di bawah US$10 miliar atau US$11 miliar.

Kendati demikian, kekhawatiran Chevron dapat dimengerti. Fatar mengatakan Chevron melihat adanya risiko keterlambatan penyelesaian proyek antara 1 - 1,5 tahun dengan melihat pengalaman pengerjaan proyek IDD tahap I.

"Opsi disresi itu ya minta tambahan insentif agar NPV dan IRR mereka tidak banyak berubah. Bentuknya ya bisa macam-maam tergantung perhitungan keekonomian, sementara buat kami yang penting pendapatan negara minimal tetap," tambahnya.

Dalam hitungan SKK Migas, lanjut Fatar, dengan jadwal penyelesaian proyek yang tidak terlambat, maka semua parameter keekonomian sudah disepakati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper