Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Ethiopia akan merilis laporan awal tentang penyebab jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines bulan lalu.
Kepada Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia Nebiyat Getachew, mengatakan laporan tersebut akan dirilis oleh Kementerian Transportasi pada hari ini, Senin (1/4/2019) waktu setempat. Meski demikian, tidak diterangkan waktu spesifik rilisnya.
Pesawat Boeing 737 Max 8 nomor penerbangan ET 302 yang dioperasikan Ethiopian Airlines di Ethiopia jatuh pada 10 Maret 2019. Seluruh 157 penumpang beserta awaknya tewas dalam tragedi ini.
Pesawat tujuan Nairobi itu terhempas ke daratan, hanya sekitar enam menit setelah lepas landas dari bandara di Addis Ababa, Ethiopia.
Kecelakaan tersebut terjadi hanya berselang sekitar lima bulan setelah pesawat Lion Air dengan tipe sama jatuh di perairan Laut Jawa, Indonesia, pada 29 Oktober 2018.
Seperti halnya ET 302, pesawat Lion Air JT 610 jatuh tak lama setelah lepas landas dan menewaskan seluruh penumpang berikut awak pesawat di dalamnya.
Dua tragedi itu serta merta mendorong pemerintahan di penjuru dunia melarang beroperasinya (grounding) pesawat jenis ini.
Pengawasan pihak otoritas terhadap produsen pesawat yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat (AS), pun menjadi semakin intensif.
Dua kecelakaan itu telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah Boeing dan regulator penerbangan Amerika, Federal Aviation Administration (FAA), memberi pelatihan yang cukup kepada pilot tentang bagaimana menangani fitur-fitur baru Max 8.
Fitur keamanan dalam perangkat lunak 737 Max 8 dituding turut bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Maret, sekitar 5 bulan setelah Lion Air mengalami kecelakaan serupa.