Bisnis.com, JAKARTA - Kampanye konsumsi daging ayam perlu ditingkatkan dua kali lipat untuk mencegah terjadinya produksi berlebihan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita menyarankan semua pelaku usaha, integrator, dan peternak mandiri berperan aktif mengkampanyekan peningkatan konsumsi protein hewani asal unggas.
"Kampanye ini berekaitan juga dengan harga daging ayam yang sedang turun. Artinya pemerintah dan pelaku usaha harus bisa meningkatkan demand dan mendongkrak harga livebird di farm gate," kata Diarmita, Kamis malam dalam siaran resmi Kamis (28/3/2019).
Diarmita menjelaskan harga di farm gate saat ini menurun sampai Rp 11.000/kg. Harga ini jauh dibawah harga acuan yang ditetapkan oleh Kemendag dan berlaku sampai 31 Maret 2019, yakni Rp20.000/kg-22.000/kg.
Sementara untuk harga di pasar retail, kata Diarmita, sudah ditetapkan sebesar Rp 36.000/kg. Namun pada kenyataannya, harga di retail saat ini kurang lebih mencapai Rp34.000/kg sampai Rp40.000/kg.
"Artinya terdapat disparitas harga yang cukup signifikan antara harga di farm gate dengan harga di retail. Hal ini harus segera ditelusuri penyebabnya oleh pihak yang berwenang," katanya.
Kendati demikian, Diarmita menegaskan bahwa melorotnya harga bukan kewenangan Kementerian Pertanian. Ketut menegaskan instansinya secara tupoksi hanya mengurus produksi dan pengendalian penyakit zoonotik.
"Tugas kami juga melakukan pengawasan pakan yang meliputi penggunaan antibiotik pemacu pertumbuhan atau Antibiotic Growth Promoton (AGP) pada pakan ternak unggas dan hewan lainnya," pungkasnya.