Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyuasin Potensial untuk Pengembangan Perikanan Budi Daya

Kabupaten Banyuasin di Sumatra Selatan dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan perikanan budi daya.
Ikan patin/Antara
Ikan patin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kabupaten Banyuasin di Sumatra Selatan dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan perikanan budi daya.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPB KKP) Slamet Soebjakto menyebutkan Potensi tersebut termasuk untuk budi daya di air tawar, payau, juga laut. Dia menyakini jika potensi tersebut dikembangkan, maka akan mampu membuat Banyuasi menjadi salah satu sentra penghasil utama produksi perikanan budi daya.

“Sebagai daerah yang memiliki lembah sungai Musi cukup luas sekaligus menjadi muaranya, Banyuasin memiliki 3 potensi budi daya ikan sekaligus, tawar, payau, maupun laut,” ujarnya dalam kunjungan kerja bersama Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, seperti dikutip dari keteragan pers, Selasa (26/3/2019).

Slamet menjelaskan, air yang ada di daerah Kabupaten Banyuasin memiliki kadar salinitas 3-5 mil per mil yang sangat potensial dan cocok untuk pemeliharaan berbagai jenis ikan air tawar seperti nila, mas, dan patin.

“Jangan bayangkan bahwa budi daya ikan air tawar itu yang optimal 0 per mil. Malah, sebenarnya yang sangat bagus itu pada salinitas 3-5 per mil karena ikan akan tumbuh maksimal sebab makanan terfokus untuk pertumbuhan,” lanjut Slamet.

Dia juga meyakini bahwa dengan potensi dan karakteristik perairan yang dimiliki, Kabupaten Banyuasin akan mampu menjadi sentra produksi ikan patin seperti di Vietnam.

Menurutnya, tingginya produksi patin di Vietnam lantaran didukung oleh Sungai Mekong yang memiliki kadar oksigen tinggi dengan salinitas yang bisa mencapai 3-5 per mil.

Adapun, Kabupaten Banyuasin memiliki kemiripan dengan pasang surut yang tinggi sehingga membuat kadar oksigen air yang tinggi dan salinitasnya cocok untuk budidaya berbagai jenis ikan air tawar di samping Bandeng.

Untuk itu, kata Slamet, KKP akan mengidentifikasi lokasi-lokasi mana saja yang dapat dikembangkan untuk tambak atau kolam semacam itu.

“Kita akan kawal, kita petakan dengan tepat mana saja lokasi yang pas untuk budi daya udang, bandeng, dan air tawar. Sehingga nanti tata letak, konstruksi, dan penerapan teknologinya benar-benar tepat dan memenuhi kaidah budidaya berkelanjutan karena perairan disini masih belum tercemar,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper