Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu Bakal Dongkrak Laju Konsumsi 2019

Pemilu diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 2019, lewat naiknya laju konsumsi masyarakat.
Warga melintas di depan baliho berisi sosialisasi tentang warna surat suara yang terpasang di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Senin (18/2/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Warga melintas di depan baliho berisi sosialisasi tentang warna surat suara yang terpasang di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Senin (18/2/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini bakal tumbuh 5,2% sepanjang 2019.

Hal itu disampaikan ekonom Core Indonesia Hendri Saparini. Dia mengatakan penyelenggaraan Pemilu serentak dapat memperkuat laju pertumbuhan konsumsi sebagai penggerak ekonomi pada kuartal II/2019.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 ini akan mencapai 5,2% yang didorong oleh penguatan konsumsi. Kuartal kedua akan didorong oleh Pemilu dan kuartal ketiga ada Ramadan serta Lebaran," ujar Hendri dalam Diskusi 100 Ekonom Perempuan, di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Dia mengungkapkan konsumsi setidaknya berperan sebesar 60% terhadap ekonomi Indonesia. Hal tersebut membuat ekonomi Indonesia relatif memililki daya tahan yang lebih baik di tengah ketidakpastian global yang berkepanjangan.

Dengan situasi global yang tidak menentu sepanjang 2018, Indonesia disebut masih berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17%.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani memerinci alokasi anggaran untuk Pemilu serentak 2019 mencapai Rp25,59 triliun. Dana tersebut mencakup anggaran persiapan awal senilai Rp465,71 miliar pada 2017, alokasi anggaran Rp9,33 triliun pada 2018, dan alokasi anggaran senilai Rp 15,79 triliun untuk 2019.

"Jadi, totalnya dalam 3 tahun itu kita menyiapkan anggaran sebanyak Rp 25,59 triliun," sebutnya, seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (26/3).

Anggaran Pemilu 2019 terbagi atas biaya penyelenggaraan, pengawasan, dan kegiatan pendukung. Di samping anggaran penyelenggaraan Pemilu yang senilai Rp25,59 triliun, pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk pengawasan sebesar Rp 4,85 triliun.

Askolani menuturkan ada dua faktor yang menyebabkan naiknya anggaran Pemilu tahun ini. Pertama, adanya pemekaran daerah yang menyebabkan kenaikan jumlah penyelenggara Pemilu di daerah. Kedua, terdapat kenaikan kenaikan honorarium bagi para panitia penyelenggara Pemilu.

Adapun pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun ini, seperti yang dituangkan dalam asumsi APBN 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper