Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PJT II Berniat Kelola 3 Bendungan Tahun Ini

Perum Jasa Tirta II berniat mengelola tiga bendungan mulai tahun ini sejalan dengan rencana perluasan wilayah kerja.
ilustrasi Bendungan Way Sekampung
ilustrasi Bendungan Way Sekampung

Bisnis.com, JAKARTA -- Perum Jasa Tirta II atau PJT II berniat mengelola tiga bendungan mulai tahun ini sejalan dengan rencana perluasan wilayah kerja. Pengelolaan tiga bendungan ini bakal membuat peran PJT II dalam mengelola sumber daya air (SDA) kian besar.

Direktur Utama PJT II, U. Saefudin Noer mengatakan wilayah operasi perseroan akan meluas ke Banten dan Lampung. Selama ini, Perum Jasa Tirta II beroperasi di Jawa Barat, mencakup 74 sungai anak sungai dengan area seluas 12.000 kilometer persegi. PJT sejak 50 tahun silam telah mengelola Bendungan Juanda atau Bendungan Jatiluhur, bendungan dengan kapasitas terbesar di Indonesia.

Dia menerangkan, pihaknya sedang menunggu penerbitan regulasi baru yang akan menjadi payung hukum perluasan wilayah kerja. Saat ini, operasional PJT II diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2010. Penerbitan PP baru sebagai landasan hukum bagi perluasan wilayah kerja PJT II diperkirakan terbit pada April 2019.

"Sebagai Perum, PJT juga tetap bisa ekspansi. Waduk-waduk yang dibangun pemerintah bisa dikelola [oleh PJT II]," ujarnya di Jatiluhur, pekan lalu.

Menurut Saefudin, pengelolaan sumber daya air menjadi hal penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Dia menggambarkan, air dari Bendungan Juanda dialirkan untuk irigasi lahan pertanian di Jawa Barat dan sumber air baku utama bagi DKI Jakarta.

Berdasarkan Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta II 2017, perseroan telah mengelola 8 miliar meter kubik air baku per tahun dari potensi sebanyak 13 miliar kubik per tahun. Sebanyak 90% dari jumlah itu disalurkan untuk irigasi 300.000 hektare lahan pertanian di Jawa Barat.

PJT II juga menyalurkan hampir 1 miliar meter kubik air baku untuk PDAM dan industri. Sementara itu, air bersih yang disalurkan pada 2017 mencapai 2,2 juta meter kubik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper