Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asian Agri Bagikan Premi Penjualan Minyak Sawit Bersertifikasi

Komitmen petani mitra untuk mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan mendapat apresiasi dari Asian Agri melalui pembagian premi hasil penjualan minyak sawit bersertifikasi senilai Rp4,3 miliar.
Bisnis.com, JAKARTA --Komitmen petani mitra untuk mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan mendapat apresiasi dari Asian Agri melalui pembagian premi hasil penjualan minyak sawit bersertifikasi senilai Rp4,3 miliar. 
 
Direktur Corporate Affairs Asian Agri Fadhil Hasan mengatakan pengelolaan berkelanjutan yang diterapkan petani telah memperoleh pengakuan standard keberlanjutan internasional.
 
“Pemberian premi kepada para petani bertujuan untuk terus memotivasi petani dalam menerapkan praktik perkebunan terbaik untuk mengelola kebun kelapa sawit sehingga dapat terus mempertahankan sertifikasi yang diperoleh," katanya dalam siaran pers, Jumat (22/3/2019).
 
Premi hasil penjualan 2017 itu diserahkan kepada perwakilan dari 72 koperasi unit desa (KUD) di Riau dan Jambi. Fadhil berharap langkah ini membantu menjawab tantangan yang kini dihadapi oleh industri kelapa sawit dalam hal keberlanjutan.
 
Asian Agri mengelola 100.000 hektare kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang. Perusahaan yang mulai memproduksi CPO itu telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 ha kebun kelapa sawit.
 
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri berada di Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan 100% perkebunan petani plasma di Riau dan Jambi telah bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
 
Menurut Fadhil, sebagai tanaman penghasil minyak nabati yang paling produktif, industri kelapa sawit harus mampu menghadapi berbagai tantangan dan isu negatif yang dilontarkan produsen komoditas minyak nabati lainnya. 
 
Kemitraan perusahaan dan petani menjadi salah satu jawaban untuk menekan deforestasi dan memastikan pengelolaan ramah lingkungan berstandard internasional.
 
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan model kemitraan antara Asian Agri dengan petani yang berfokus pada keberlanjutan dapat menjadi contoh membangun industri kelapa sawit yang berdaya saing.
 
Fadhil mengemukakan kemitraan antara perusahaan dan petani dalam mengelola perkebunan kelapa sawit harus saling menguntungkan. 
 
“Program kemitraan harus dapat memberikan manfaat. Tidak hanya kepada pihak-pihak yang bermitra, tetapi juga membawa manfaat bagi lingkungan secara nyata."
 
Selain memperoleh sertifikasi, mengelola kebun secara berkelanjutan juga memungkinkan petani untuk mendapatkan peningkatan produksi dan pendapatan, sekaligus membawa dampak positif pada lingkungan.
 
Asian Agri mengelola 100.000 hektare kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang. Perusahaan yang mulai memproduksi CPO itu telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 ha kebun kelapa sawit.
 
Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri berada di Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan 100% perkebunan petani plasma di Riau dan Jambi telah bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper