Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Incar Laba Bersih Rp1 Triliun, Begini Strategi Usahanya

PT Pelindo I menargetkan laba bersih di atas Rp1 triliun pada tahun ini setelah tahun lalu mengantongi Rp911 miliar.
Ilustrasi - Suasana bongkar muat kapal kontainer di Terminal Multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Kamis (27/12). PT Pelabuhan Indonesia I melepas kargo ekspor  perdana di terminal tersebut dengan kapal Wan Hai 505, membawa 180 TEUs kargo ekspor tujuan China./Bisnis-Abdullah Azzam
Ilustrasi - Suasana bongkar muat kapal kontainer di Terminal Multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Kamis (27/12). PT Pelabuhan Indonesia I melepas kargo ekspor perdana di terminal tersebut dengan kapal Wan Hai 505, membawa 180 TEUs kargo ekspor tujuan China./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo I menargetkan laba bersih di atas Rp1 triliun pada tahun ini setelah tahun lalu mengantongi Rp911 miliar. Bagaimana strateginya agar target tersebut bisa diraih?


Direktur Keuangan PT Pelindo I (Persero) M. Nur Sodiq mengakui rendahnya pertumbuhan laba tahun berjalan disebabkan oleh induk dan anak perusahaan sudah membukukan beban keuangan atas pinjaman bank dan obligasi. 


Perseroan akan menempuh langkah pengendalian biaya sehingga kinerja bottom line tahun ini tetap bertumbuh. "Kami akan investasi alat agar efisien, melakukan digitalisasi, dan otomasi," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/1/2019).


BUMN operator pelabuhan yang berkantor pusat di Medan itu tahun ini memasang target pendapatan usaha Rp4,4 triliun atau 41,9% di atas realisasi omzet tahun lalu Rp3,1 triliun. Sementara itu, beban usaha tahun ini diestimasi Rp2,9 triliun atau 52,6% di atas realisasi beban usaha tahun lalu. 


Meskipun pendapatan Pelindo I berada di urutan ketiga setelah Pelindo II dan Pelindo III, Sodiq mengklaim Pelindo I paling efisien di antara empat Pelindo, dibuktikan oleh margin EBITDA 2018 yang mencapai 51,6%. 


Sementara itu, Pelindo lainnya berkisar 38,5% hingga 46,1%, berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018. "Kuncinya ada pada kontrol biaya yang ketat sehingga kami lebih efisien," ujar Sodiq.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper