Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Philip Morris Indonesia Ekspor Rokok ke Jepang dan Korea

Satu kontainer berukuran 40 kaki yang memuat sekitar 9 juta batang rokok untuk ekspor perdana produk PMID diproduksi di fasilitas produksi sigaret putih mesin (SPM) di Karawang
Penjual melayani pembeli rokok di Jakarta, Rabu (19/9/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Penjual melayani pembeli rokok di Jakarta, Rabu (19/9/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — PT Philip Morris Indonesia (PMID), pemegang saham mayoritas PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melakukan pengiriman perdana produk rokok premiumnya ke pasar ekspor. Produk yang diekspor ke pasar Duty Free Jepang tersebut berupa Marlboro dan L&M. 

Pelepasan satu kontainer berukuran 40 kaki yang memuat sekitar 9 juta batang rokok untuk ekspor perdana produk PMID yang diproduksi di fasilitas produksi sigaret putih mesin (SPM) di Karawang ini disaksikan oleh Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Nirwala Dwi Heryanto, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abdul Rochim, Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Jawa Barat Saipullah Nasution, Direktur Utama PMID Ahmad Mashuri, dan Direktur Urusan Eksternal Sampoerna Elvira Lianita. 

Ahmad mengatakan pihaknya dipercaya dan ditunjuk oleh Philip Morris International untuk melakukan ekspor ke pasar Duty Free Jepang yang sebelumnya diisi oleh produk sejenis produksi Philip Morris Serbia.  Hal ini merupakan pencapaian yang penting mengingat konsumen Jepang memiliki ekspektasi standar kualitas yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. 

“Ekspor perdana ke Duty Free Jepang, yang sebelumnya diproduksi oleh afiliasi di Philip Morris Serbia, memicu bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas produk-produk kami agar sesuai dengan standar global, serta memenuhi selera perokok dewasa di berbagai negara. Saat ini, ada beberapa produk rokok Duty Free di Asia sudah diproduksi oleh PMID, termasuk Marlboro dan L&M,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/3/2019).

Selain itu, PMID berencana melakukan pengiriman keempat untuk Duty Free Korea Selatan pada akhir Maret 2019 sebanyak 2 kontainer berukuran 40 kaki. Adapun, total pengiriman ke Duty Free Korea Selatan mencapai sekitar 60 juta batang rokok. Pasar Duty Free di Asia mencakup segmen super premium dan premium.

Direktur Urusan Eksternal HM Sampoerna Elvira Lianita mengatakan pencapaian ini tidak lepas dari dukungan penuh yang selama ini diberikan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian, yang menjadi salah satu motor pertumbuhan bisnis perusahaan. 

“Melalui kesempatan yang baik hari ini, kami menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan pemerintah yang terus berupaya menjaga iklim investasi serta usaha yang kondusif di tengah dinamika industri yang selalu harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan ekspektasi dari konsumen dewasa di berbagai negara,” kata Elvira.

Saat ini, IHT merupakan salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan devisa, yakni melalui ekspor produk rokok. Kementerian Perindustrian mencatat ekspor rokok dan cerutu sepanjang 2018 mencapai US$931,6 juta atau sekitar Rp13,2 triliun. Nilai ini meningkat 2,98% dari realisasi ekspor tahun sebelumnnya sebesar US$904 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper