Bisnis.com, JAKARTA - Pelindo I merencanakan belanja modal Rp8 triliun tahun ini, dua kali lipat dari investasi tahun lalu, a.l. untuk pengembangan kawasan industri dan revitalisasi pelabuhan.
Direktur Keuangan PT Pelindo I (Persero) M. Nur Sodiq mengatakan bahwa kawasan industri Kuala Tanjung menjadi sasaran investasi tahun ini dengan alokasi belanja Rp2 triliun.
"Untuk tahun ini, kami targetkan 400 ha sudah kami bebaskan dan juga pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan dan listrik," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2019).
Kawasan industri dengan luas hingga 3.000 hektare itu akan menjadi daerah asal barang (hinterland) Pelabuhan Kuala Tanjung yang digadang-gadang pemerintah menjadi hub internasional di Selat Malaka.
Belanja modal juga akan dialokasikan untuk pengembangan Pelabuhan Belawan fase 1, penguatan digitalisasi untuk meningkatkan layanan, dan penguatan anak perusahaan.
Sodiq memaparkan bahwa pendanaan belanja modal berasal dari sumber yang beragam (mix financing), mulai dari kas internal, pinjaman perbankan, hingga joint investment. Perseroan pun sedang mengkaji kemungkinan penerbitan medium term notes (MTN).
Pelindo I tahun lalu merealisasikan belanja modal Rp4,5 triliun yang 60% bersumber dari pinjaman bank dan 40% dari emisi MTN. Dana itu sebagian besar dipakai untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Investasi Pelindo I melesat sekitar 1.300% dalam lima tahun terakhir. Belanja modal pada 2014 hanya Rp308 miliar. Sodiq menuturkan alokasi belanja modal yang besar, bahkan lebih besar dari omzet, merupakan upaya perseroan menciptakan pendapatan di kemudian hari.
"[Tahun] 2023 pendapatan kami akan jump dari hasil investasi selama 2016-2017," ujarnya.