Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Aset 20 PDAM Bakal Dioptimalkan

Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) merilis aplikasi manajemen aset untuk kalangan perusahaan daerah air minum (PDAM). Pengelolaan aset yang optimal diyakini bakal meningkatkan kualitas layanan PDAM.
PDAM Kota Makassar./ perusahaan.Istimewa
PDAM Kota Makassar./ perusahaan.Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA --  Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) merilis aplikasi manajemen aset untuk kalangan perusahaan daerah air minum (PDAM). Pengelolaan aset yang optimal diyakini bakal meningkatkan kualitas layanan PDAM.

Sekretaris BPPSPAM Muhammad Sundiro mengatakan aplikasi berguna untuk mencatat dan memonitor aset PDAM. Dia menambahkan pihaknya memberikan fasilitasi bagi 20 PDAM terpilih dalam penerapan manajemen aset.

“Manajemen aset merupakan suatu pendekatan yang dapat memberikan semua informasi dan alat analisa yang diperlukan untuk mengelola aset yang ada agar menjadi lebih efektif dan dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa mendatang," jelas Sundoro dalam siaran pers, Rabu (20/3/2019).

Dia menambahkan, BPPSPAM juga sudah menggelar workshop bagi 20 PDAM yang difasilitasi. Secara umum, workshop memberikan paparan perihal tahapan yang harus dilakukan untuk penerapan aplikasi manajemen aset di PDAM masing-masing.

Beberapa PDAM yang mendapat fasilitas manajemen aset dari BPPSPAM antara lain PDAM Kabupaten Buleleng, PDAM Kota Mataram, PDAM Kota Salatiga, PDAM Kota Cirebon, PDAM Kota Bogor, dan PDAM Kabupaten Lingga.

Sundoro sebelumnya mengatakan di lapangan, banyak PDAM yang belum mengelola aset dengan baik, sehingga menimbulkan kerugian. Dia menggambarkan, PDAM sulit mengoptimalkan aset karena identifikasi aset tidak jelas. Di samping itu, PDAM juga sukar menakar waktu yang tepat untuk melakukan pemeliharaan atau overhaul.

Menurut Sundoro, manajemen aset akan menjaga nilai, kondisi dan kinerja aset dalam tingkat produktivitas yang tinggi. Selain itu, manajemen aset juga bisa mengurangi biaya operasional dan mencegah pemborosan akibat kesalahan kalkulasi dalam investasi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper