Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAMERAN ADIWASTRA 2019 : Cara Pemerintah Dorong Ekspor Tenun dan Batik

Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor produk tenun dan batik pada 2019 menembus angka US$58,6 juta atau naik 10% dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar US$53,3 juta. Ekspor tenun dan batik Indonesia mayoritas dikapalkan ke negara maju seperti Jepang, Belanda dan Amerika Serikat.
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan sarung tenun di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sarung tenun yang dibuat menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) tersebut dijual dengan harga Rp700.000 sampai Rp1 juta per potong. /ANTARA
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan sarung tenun di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sarung tenun yang dibuat menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) tersebut dijual dengan harga Rp700.000 sampai Rp1 juta per potong. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor produk tenun dan batik pada 2019 menembus angka US$58,6 juta atau naik 10% dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar US$53,3 juta. Ekspor tenun dan batik Indonesia mayoritas dikapalkan ke negara maju seperti Jepang, Belanda dan Amerika Serikat.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa guna mendorong ekspornya, pemerintah meminta kepada para perajin serta pengusaha tenun dan batik untuk terus berinovasi, khususnya dalam hal bahan baku, sehingga tenun dan batik Indonesia bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.

“Ini didorong untuk berani memakai material baru, sehingga dari segi desain dan kenyamanan dipakai semakin meningkat. Ada yang namanya Bemberg itu pengganti bahan sutera, bisa dimanfaatkan karena hasilnya selembut sutra," ujarnya saat pembukaan Pameran Adiwastra 2019 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah, yakni memfasilitasi berbagai promosi dengan menggelar pameran secara konsisten, seperti Pameran Adiwastra Nusantara, yang tahun ini sudah dilakukan untuk ke-12 kalinya. Tema yang diangkat pada tahun 2019 ini sangat menarik yaitu ‘Wastra Adati Generasi Digital’.

“Hal ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan mempromosikan budaya dalam karya wastra adati Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa wastra nusantara siap untuk bersaing di era ekonomi digital dimana persaingan usaha semakin kompetitif. Untuk menyikapi hal tersebut maka pemerintah berkewajiban meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” jelasnya.

Airlangga menambahkan, industri tekstil sendiri merupakan salah satu sektor prioritas Kemenperin dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Sektor prioritas tersebut adalah sektor yang diyakini mempunyai daya ungkit besar dalam hal penciptaan nilai tambah, perdagangan, besaran investasi, dampak terhadap industri lainnya, serta kecepatan penetrasi pasar.

“Guna pemasaran kain tenun dan batik secara luas di era Industri 4.0, untuk digital marketing dapat menggunakan berbagai macam platform yang tersedia antara lain market place, media sosial dan Digital Avatar (DAV),” terangnya.

DAV merupakan media pemasaran produk interaktif yang berada di lokasi-lokasi tertentu dan pusat-pusat keramaian yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri wastra untuk memasarkan produknya. “Dari DAV ini dapat memberikan data statistik perilaku konsumen yang menggunakannya, sehingga dapat juga dipakai sebagai umpan balik bagi produsen dalam meningkatkan jenis produksi dan kualitas produk serta jumlah omsetnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper