Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dituding Salahi Izin, Ini Respon IMIP Soal Produksi Baja Karbon

Salah satu produsen baja di Morowali dituding menyalahi izin memproduksi baja tahan karat untuk memproduksi dan menjual baja karbon. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pun bereaksi.
Desember 2016, Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd. dan PT Bintang Delapan Mineral mendirikan PT Tsingshan Steel Indonesia di Indonesia, berinvestasi mendirikan pabrik produksi NPI 500.000 ton per tahun di Kawasan IMIP di Kabupaten Morowali.Pabrik TSI menggunakan proses peleburan blast furnace yang matang, dengan karakteristik biaya yang rendah, hasil produksi yang tinggi, teknologi yang matang, resiko teknik rendah dan lain-lain. /imip.co.id
Desember 2016, Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd. dan PT Bintang Delapan Mineral mendirikan PT Tsingshan Steel Indonesia di Indonesia, berinvestasi mendirikan pabrik produksi NPI 500.000 ton per tahun di Kawasan IMIP di Kabupaten Morowali.Pabrik TSI menggunakan proses peleburan blast furnace yang matang, dengan karakteristik biaya yang rendah, hasil produksi yang tinggi, teknologi yang matang, resiko teknik rendah dan lain-lain. /imip.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu produsen baja di Morowali dituding menyalahi izin memproduksi baja tahan karat untuk memproduksi dan menjual baja karbon. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pun bereaksi.

Managing Director IMIP Hamid menegaskan bahwa pabrik di Morowali telah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memproduksi baja karbon.

"Investasi yang digelontorkan di Morowali terlampau besar untuk menghasilkan produk yang abal-abal," ujarnya Selasa (19/3/2019).

Baja karbon yang diproduksi di Morowali berbasis blast furnace. Hamid berujar bahwa pembuatan karbon baja di Morowali juga telah memiliki standar internasional, selain mengantongi sertifikat SNI. “Total investasi [baja karbon] kami sudah US$6 miliar.”

Perseroan menyatakan tengah membangun industri baja karbon dengan kapasitas sebesar 3,5 juta ton per tahun. Untuk menyalurkan baja karbon tersebut, Hamid mengutarakan bahwa perseroan akan membangun pelabuhan baru di Morowali dengan kapasitas hingga 180.000 deadweight tonnage (DWT). Adapun, IMIP telah memiliki pelabuhan khusus dengan 2 dermaga berkapasitas 100.000 DWT.

Hamid menguraikan pelabuhan yang membutuhkan investasi lebih dari US$100 juta tersebut akan dibangun dalam 2—3 tahun ke depan. Menurutnya, pembangunan pelabuhan baru tersebut dibutuhkan karena utilisasi pelabuhan yang kini digunakan sudah mencapai 100%.

Dituding Salahi Izin, Ini Respon IMIP Soal Produksi Baja Karbon

Seperti diberitakan Bisnis, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menyatakan salah satu produsen baja China di Morowali telah menyalahi perizinan industri, yaitu izin memproduksi baja tahan karat telah disalahgunakan untuk memproduksi dan menjual baja karbon.

Selain itu, perseroan mengklaim telah menemukan telah menemukan produk-produk baja karbon produsen tersebut yang dijual sebagai HRC di Pulau Jawa dengan harga murah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper