Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehidupan memerinci sejumlah faktor yang menjadi penyebab banjir bandang yang melanda di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 WIT.
Dikutip dari akun twitter resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) @KementerianLHK menyampaikan berdasarkan laporan Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS), bencana banjir bandang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Di antaranya curah hujan ekstrim, adanya longsor karena proses alami di wilayah Timur Sentani dan [hal tersebut] membentuk bendung alami yang jebol ketika hujan ekstrim,"demikian keterangan dari KLHK, Minggu (17/3/2019).
Kemudian, faktor lainnya adalah terdapat penggunaan-penggunaan lahan permukiman dan pertanian lahan kering campur pada Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir seluas 2.415 hektare.
"Berdasarkan peta kerawanan banjir limpasan, sebagian besar DTA banjir merupakan daerah dengan potensi limpasan tinggi dan ekstrim," lanjutnya.
Selanjutnya, lokasi titik banjir adalah dataran aluvial dan dekat dengan lereng kaki, sehingga secara geomorfologis merupakan sistem lahan yg tergenang.
"Upaya yang telah dilakukan Pemerintah adalah Rehabilitasi Hutan dan Lahan tahun 2014-2016 seluas 710,7 hektare pada DTA banjir."