Bisnis.com, JAKARTA—Negosiasi jual-beli minyak mentah bagian ExxonMobil dengan PT Pertamina masih berlangsung mengingat kesepakatan soal harga belum didapatkan.
Vice President Public and Government Affairs Erwin Maryoto mengatakan kedua belah pihak masih melakukan negosiasi. Menurutnya, pembicaraan intensif berlangsung mengingat persoalan harga belum disepakati.
“Kalau [kesepakatan] bisnis soal harga lah.Kami lagi bicara secara terbuka lah,” tuturnya setelah mengikuti rapat dengan Komisi VII, Senin (18/3/2019).
Jika merujuk dari hasil lifting migas 2018, maka jatah crude oil bagian ExxonMobil sekitar 31.200 barel per hari. Hingga awal Maret 2019, Pertamina telah menyerap minyak mentah dan kondensat sebanyak 123 milion barrel per calendar day (MBCD) yang didapat dari 29 KKKS.
Sayangnya, Erwin tidak dapat memberikan keterangan mendalam terkait proses negosiasi yang sedang berlangsung. “Cukup ya, kami masih bicara dan [saya] enggak boleh ngomong,” ujarnya.
Sebelumnya, Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan selama ini impor minyak Pertamina disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri, sehingga jumlahnya hanya merujuk pada kekurangan jumlah di dalam negeri.
“Prioritas kami [sekarang] mengambil dari dalam negeri dulu [bagian KKKS] ,” tuturnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Dengan model kesepakatan antarbisnis, Pertamina terus berupaya menyerap seluruh minyak dari KKKS yang ada, termasuk dari Chevron dan ExxonMobil. Menurutnya, untuk proses transaksi dari ExxonMobil saat ini masih dalam proses penjajakan.
Di sisi lain, penyerapan minyak dari Chevron masih terus berjaan dan sedang dalam proses perpanjangan kontrak berikutnya.
“Untuk ExxonMobil masih on going penjajakan, sementara Chevron sedang berjalan dan proses perpanjangan,” tegasnya.