Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Infrastruktur Indonesia Naik Jadi 43% Tahun Ini

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan angka tersebut sudah membaik dari posisi awal ketika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 digulirkan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kiri) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memberikan paparan dalam acara Indonesia Construction Opportunity 2019 & Beyond Infrastructures, di Jakarta, Selasa (22/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kiri) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memberikan paparan dalam acara Indonesia Construction Opportunity 2019 & Beyond Infrastructures, di Jakarta, Selasa (22/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Hingga awal 2019, stok infrastruktur Indonesia terhadap PDB meningkat menjadi 43% dari 35% pada 2015. 
 
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan angka tersebut sudah membaik dari posisi awal ketika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 digulirkan. Namun, perbaikan tersebut dinilai masih jauh dari target. 
 
"Targetnya 70% kalau mau setara dengan emarging markets," ungkapnya seperti dikutip Bisnis, Kamis (14/3/2019).

Adapun stok infrastruktur adalah infrastruktur yang sudah dibangun dan beroperasi. Rata-rata stok infrastruktur negara-negara di dunia sebenarnya mencapai 70% terhadap PDB.

Dari catatan Bappenas, China dan India masing-masing membukukan 76% dan 57%. Sementara itu, Afrika Selatan yang memiliki PDB di bawah Indonesia, memiliki stok infrastruktur 87%. 
 
Hingga akhir 2019, Bambang memperkirakan stok infrastruktur Indonesia tidak akan beranjak jauh dari kisaran 40%.

Pada 1998, Indonesia sempat memiliki stok infrastruktur mencapai 49% terhadap PDB. Namun, stok infrastruktur menciut hingga 35% pada 2015.

Menyusutnya stok infrastruktur ini disebabkan oleh berkembangnya ukuran ekonomi Indonesia. 
 
Sebagai catatan, Bappenas memperkirakan total kebutuhan dana untuk memenuhi pembangunan di Indonesia mencapai Rp4.769 triliun. Namun, APBN hanya sanggup membiayai 41,3% atau Rp1.969,6 triliun. 
 
Adapun 22,2% sisanya, atau Rp1.058,7 triliun, mesti dibiayai oleh BUMN dan 36,5% atau Rp1.740,7 triliun lainnya harus mengandalkan partisipasi swasta. 

Dari data yang diperoleh Bisnis, APBN 2015-2019 telah mengeluarkan belanja infrastruktur sebesar Rp1.730 triliun. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk belanja pemerintah pusat hingga transfer daerah, yakni Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), dan dana desa.  
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper