Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan akan membentuk tim untuk menyingkirkan hambatan yang selama ini menghalangi integrasi Inaportnet ke dalam portal Indonesia National Single Window (INSW).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan unit layanan single window (ULSW) harus dibentuk bulan ini mengikuti ketentuan Peraturan Presiden No 44/2018 tentang INSW.
Inaportmet merupakan sistem layanan tunggal dan informasi kepelabuhanan secara elektronik berbasis internet. Adapun INSW adalah single portal yang terdiri atas dua pilar, yakni trade system dan port system, di Indonesia untuk memfasilitasi percepatan arus barang dan dokumen.
"Unit ini [ULSW] berfungsi mengkoordinasikan unit-unit kerja di Kemenhub dalam berhubungan kerja dengan PP-INSW [Pengelola Portal INSW]," kata Wisnu kepada Bisnis.com, Selasa (12/3/2019).
Sejalan dengan itu, Kemenhub akan menyelaraskan pemberian kode pelabuhan UN/LOCODE --kode lokasi perdagangan dan pelabuhan yang diakui PBB-- karena belum semua pelabuhan Indonesia memiliki UN/LOCODE yang terverifikasi dan digunakan sama oleh kementerian/lembaga.
Kemenhub, tutur Wisnu, ditunjuk sebagai titik fokus nasional (national focal point). Menurut dia, penyelarasan ini diprioritaskan bagi lokasi yang menyelenggarakan kegiatan ekspor-impor.
Baca Juga
Menurut dia, Kemenhub berkomitmen mengintegrasikan Inaportnet versi 2.0 dengan INSW sehingga, bersama Tradenet, arus dokumen dan arus kargo dapat terpantau dari desktop INSW.
Meskipun demikian, Kemenhub belum dapat menetapkan kapan integrasi Inaportnet ke dalam INSW akan diwujudkan.
"Saya belum bisa sampaikan karena masih ada meeting lanjutan yang nanti menetapkan target waktu," tuturnya.
Menurut dia, pembentukan ULSW, penyelarasan kode pelabuhan, dan integrasi Inaportnet dengan INSW menjadi tiga agenda prioritas Kemenhub dan INSW dalam beberapa waktu ke depan untuk memperbaiki ease of doing business yang ujungnya untuk menekan biaya logistik.
Sebelumnya, Pengelola Portal INSW sempat menyebutkan setidaknya dua masalah menghambat integrasi Inaportnet ke dalam INSW.
Pertama, pergantian pejabat, yang diikuti oleh perubahan tim, di Kemenhub yang terlampau sering menyebabkan wacana integrasi sejak 2006 selalu berputar di tempat.
Kedua, Inaportnet sejauh ini hanya fokus kepada manajemen kapal saat ini. Padahal, INSW meminta Kemenhub juga menyediakan status barang dan pelacakan lokasi barang.