Bisnis.com JAKARTA -- Perjalanan KRL Commuter Line lintas Jakarta-Bogor sudah kembali normal tanpa rekayasa pola operasi. Dua jalur kereta rel listrik itu sudah bisa digunakan.
Deputi EVP 2 Daop 1 Jakarta Choen Triyanto mengatakan perbaikan prasarana perkeretaapian, seperti jaringan kabel listrik aliran atas (LAA), jalur rel, dan pemasangan tiang LAA yang terdampak peristiwa ini sudah selesai.
"Sudah clear. Saya barusan dari sana, jam 14.00 [WIB] clear," katanya, Senin (11/3/2019).
Menurut dia, kereta pertama melewati lokasi pukul 14.22 WIB.
Namun, kecepatan KRL saat ini masih dibatasi 40 km per jam. Secara berangsur-angsur, seiring dengan mantapnya perbaikan, kecepatan akan kembali normal 70 km per jam.
KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor anjlok pada Minggu (10/3/2019) pukul 10.15 WIB di daerah antara Cilebut-Bogor, tepatnya km 51+500 l, JPL 28 Kebon Pedes, Tanah Sareal, Bogor. Kereta juga tertimpa tiang LAA.
Baca Juga
KAI menyerahkan proses investigasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Soal antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Choen berujar, "Ya kami kerja sesuai SOP saja."
Kejadian di sekitar Stasiun Cilebut sudah berlangsung beberapa kali.
Pada 21 November 2012, longsor tebing terjadi di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede, tepatnya di Kampung Babakan Sirna. Rel KA sepanjang sekitar 200 meter amblas dan empat tiang LAA roboh.
Pada 15 Agustus 2014, jalur Cilebut-Bojonggede kembali longsor dan sempat membuat perjalanan KRL lintas Jakarta-Bogor terhenti.
"Saya kira itu hal lain. Itu memang tugas kita bersama, bukan hanya kereta api. Di seluruh Indonesia ini, penataan bukan hanya kereta api, termasuk semua komponen masyarakat Indonesia ikut mendukung. Bukan hanya KAI saja yang mengondisikan lingkungan," kata Choen.