Bisnis.com, JAKARTA -- Pelabuhan Benoa Bali yang dikelola oleh Pelindo III telah menyelesaikan pengerukan dan pendalaman alur sehingga kapal pesiar berukuran besar bisa langsung sandar di dermaga.
Setelah dikeruk, kedalaman alur bertambah dari semula 9 meter di bawah permukaan air (low water spring/LWS) menjadi 12 meter LWS. Kedalaman itu memungkinkan kapal pesiar dengan panjang (length of all/LoA) lebih dari 350 m sandar di dermaga. Sebelum alur dikeruk, kapal hanya dapat berlabuh di luar pelabuhan.
“Dengan ada revitalisasi, tentunya akan menambah minat kedatangan kapal pesiar karena sisi keamanan dan kenyamanan terjamin,” ujar Direktur Teknik PT Pelindo III (Persero) Joko Noerhudha, Senin (11/3/2019).
Tak hanya kolam dermaga untuk cruise, kolam di dermaga timur dan selatan serta kolam dermaga curah cair dan gas juga dikeruk dari 8-9 meter LWS menjadi 12 meter LWS.
Area untuk berputar kapal (turning basin) pun diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari semula 300 meter menjadi 420 meter. Demikian pula lebar kolam timur yang ditambah dari semula 150 meter menjadi 200 meter, dan lebar kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.
Pelindo III juga meningkatkan kapasitas gedung terminal penumpang kapal pesiar dari semula hanya sanggup menampung 900 orang menjadi 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 m2. Realisasi pembangunan gedung ini telah 58% dan dijadwalkan selesai semester II/2019.
Baca Juga
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho Pranatyasto menambahkan pengerukan kolam dan pendalaman alur akan meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar ke Benoa. Bahkan, tidak sekadar menjadi tempat transit, Pelabuhan Benoa akan menjadi home port cruise di mana kapal pesiar berangkat dari Benoa, kemudian berkeliling ke Indonesia timur, lalu akan kembali lagi ke Benoa.
“Home port cruise akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali. Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan, turis akan meningkatkan length of stay dan pada akhirnya mereka lebih banyak berbelanja. Hotel, restoran, toko-toko souvenir, kendaraan umum atau sewa juga akan menuainya,” ujar Toto.
Untuk mendukung pelabuhan Benoa menjadi 'rumah' bagi kapal pesiar, Pelindo III juga sedang melakukan pengembangan lain, a.l. penataan kembali zona peruntukan kapal wisata, BBM dan gas, perikanan, serta mempercantik kawasan pelabuhan, terutama terminal internasional, dengan sentuhan artistik khas Bali.
Jumlah penumpang kapal pesiar di Benoa pada 2018 tercatat 54.802 orang wisatawan mancanegara, naik 5% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 52.125 orang. Jumlah kapal pesiar yang berkunjung tahun lalu 67 unit. Tahun ini, terdapat 75 rencana kunjungan cruise ke Benoa.
Benoa menyumbang sekitar 45% terhadap total jumlah wisatawan mancanegara penumpang kapal pesiar yang singgah di pelabuhan yang dikelola Pelindo III yang pada 2018 sebanuak 125.218 orang.