Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Penundaan Impor Batu Bara Australia oleh China Belum Signifikan

Para eksportir batu bara dari Indonesia masih belum terdampak secara signifikan dari tertundanya arus impor batu bara Australia ke China.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Para eksportir batu bara dari Indonesia masih belum terdampak secara signifikan dari tertundanya arus impor batu bara Australia ke China.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Muhamad Hendrasto mengatakan para eksportir masih menunggu perkembangan selanjutnya dari langkah yang diambil China tersebut. Di sisi lain, belum ada lonjakan permintaan batu bara dari Indonesia.

"Masih belum berdampak signifikan. Para eksportir juga masih saling menunggu karena kalau mau masok ke sana [China] juga akan sangat tergantung dari permintaan mereka," ujarnya, Senin (4/3/2019).

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan langkah tersebut baru saja dijalankan. Menurutnya, para pelaku usaha masih sulit menilai sejauh mana hal tersebut akan berdampak terhadap pasar batu bara.

"Kami masih melihat ekskalasi perkembangannya karena ini masih baru banget kejadiannya. Memang ada beberapa kemungkinan dampaknya," ujarnya kepada Bisnis.

Dia menjelaskan dampak langsung kemungkinan terjadi pada pasar batu bara kalori menengah ke atas. Sementara itu, batu bara Indonesia didominasi oleh batu bara kalori menengah ke bawah.

Meskipun begitu, mengingat permintaan batu bara China sedikit meningkat akhir-akhir ini, bisa saja penundaan impor batu bara kalori menengah ke atas dari Australia membuka peluang untuk batu bara kalori rendah. Seperti diketahui, China telah membatasi impor batu bara kalori rendah, termasuk dari Indonesia sejak 2017.

"Mungkin saja ada ceruk lagi buat batu bara kalori rendah. Tapi, sejauh mana itu akan terasa masih terlalu pagi untuk menilainya," katanya.

Adapun China tengah menunda impor batu bara dari Australia yang disinyalir menjadi buntut meningkatnya ketegangan di antara kedua negara. Trader di Shanghai pun mengatakan dia telah berhenti membeli batu bara dari Australia sejak akhir Fenruari lalu dan mulai melirik Indonesia atau Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper