Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menilai penghentian operasi Qlapa tidak berkaitan dengan potensi pasar dan kinerja industri kerajinan di Indonesia. Industri kerajinan di Tanah Air masih tumbuh dengan kuat untuk memenuhi permintaan atas produk handicraft buatan lokal yang tinggi dari dalam dan luar negeri.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa industri kerajinan adalah salah satu mesin utama pertumbuhan industri kecil dan menengah Indonesia. Selain memiliki banyak klaster industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas, konsumen di Tanah Air juga sangat hobi membeli produk handicraft.
“Bagi kami di Indonesia customer-nya sudah ada, industrinya sudah ada. Bagaimana tinggal menghubungkan keduanya,” katanya.
Dia mengatakan bahwa Kemenperin berusaha mendorong produsen kerajinan hadir di pasar digital. Kehadiran kanal daring, jelasnya, membuat produsen dan konsumen produk kerajinan makin mudah terhubung.
Namun, Gati mengatakan bahwa Kemenperin tidak pernah berupaya untuk membangun marketplace sendiri untuk mempertemukan produsen dan konsumen industri kerajinan. Kanal daring yang sudah ada telah memiliki infrastruktur sebagai pasar produk-produk kerajinan tersebut.
“Makanya kami memiilih mendorong IKM, termasuk industri kerajinan bergabung dengan marketplace yang sudah ada. Upaya untuk membangun marketplace baru itu besar sekali, mahal,” katanya.
Baca Juga
Gati memaparkan kini sudah banyak platform belanja daring yang bergabung sebagai kanal penjualan produk IKM dalam program eSmart IKM yang dibesut Kemenperin seperti Bukalapak, Blibli.com, Shopee, Ralali, Dusdusan, hingga Go-Food.