Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelni: Dampak Diskon Tarif Kargo Tol Laut Belum Terlihat

Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero) Harry Boediarto mengatakan bahwa dampak pengurangan tarif muatan kargo Tol Laut sebesar 50% terhadap volume muatan balik sejauh ini belum terlihat.
Sebuah alat berat diangkut ke atas kapal kargo, di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/6/2015)./Antara-Zabur Karuru
Sebuah alat berat diangkut ke atas kapal kargo, di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/6/2015)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com,  JAKARTA - Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero) Harry Boediarto mengatakan bahwa dampak pengurangan tarif muatan kargo Tol Laut sebesar 50% terhadap volume muatan balik sejauh ini belum terlihat.

Hal ini karena kapal Tol Laut yang dioperasikan Pelni baru memulai perjalanan (voyage) pertama. "Baru dimulai dan posisi kapal masih menuju luar Jawa," katanya kepada Bisnis, Minggu (3/3/2019). 

 

Pelni, lanjutnya, pada tahun ini mengoperatori lima trayek Tol Laut, meliputi Belawan-Malahayati-Sabang-Tapak Tuan-Belawan PP (T-1), Tanjung Priok-Tarempa-Selat Lampa-Penagi-Serasan-Midai-Tanjung Priok (T-3).

Selain itu, juga ada trayek Bitung-Tagulandang-Tahuna-Melangoane-Miangas-Marore-Bitung (T-5), Tidore-Morotai-Buli-Maba-P. Gebe-Tidore (T-10), dan Tanjung Perak-Makassar-Bitung-Tidore-Tanjung Perak (H-1). 

 

Menurut Harry, muatan balik dari rute Bitung-Tagulandang-Tahuna-Melangoane-Miangas-Marore-Bitung (T-5) sudah terlihat. Dari Tahuna misalnya, ada rencana muat kayu kelapa sebanyak 20 TEUs. 

Muatan balik dinilai penting karena dapat mengurangi beban subsidi dan memangkas biaya per unit barang. Muatan balik juga mengindikasikan perekonomian daerah bergeliat setelah program tol laut berjalan. 

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan telah merevisi tarif tol laut hingga 50% dari ongkos yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 113/2018 tentang Tarif Angkutan Barang di Laut untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik. 

 

Pengurangan itu khusus berlaku untuk tarif muatan balik demi memicu volume kargo dari wilayah Indonesia timur.

Data Ditjen Perhubungan Laut menyebutkan realisasi muatan berangkat pada 2018 sebanyak 229.565 ton, tetapi realisasi muatan baliknya hanya 5.502 ton. 

 

Muatan balik belum juga terpantik meskipun tarif tol laut sudah jauh lebih murah. Sebagai contoh, biaya angkut barang dari Surabaya ke Merauke menggunakan kapal tol laut hanya Rp6 juta boks kontainer 20 kaki, dibandingkan dengan menggunakan kapal komersial Rp10 juta--Rp11 juta per boks. 

Kemenhub menyampaikan bahwa regulasi tentang perubahan tarif muatan balik saat ini sudah di tangan di Biro Hukum Kemenhub. Meskipun demikian, diskon sudah berlaku sejak awal tahun ini. Perubahan ini nantinya berlaku surut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper