Bisnis.com, JAKARTA -- Astra Infra, sub holding PT Astra International Tbk. di sektor infrastruktur berniat menambah portofolio usaha di bidang kepelabuhanan di samping mengincar ruas-ruas jalan tol di Jawa.
Direktur Keuangan Astra Infra, Thomas Tan mengatakan saat ini Astra Infra baru memiliki satu portofolio di bidang kepelabuhanan, yaitu Astra Port Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur. Pelabuhan ini melayani bongkar muat barang-barang curah, terutama untuk sektor minyak dan gas dan pertambangan.
Dalam catatan Bisnis.com, Astra Port Eastkal memiliki kontrak dengan enam perusahaan kontraktor migas, yaitu Saka Energy-South Sesulu, Eni East Sepinggan, MI-Swaco (Schlumberger Group), Halliburton, COSL, dan Dowell.
"Pelabuhan kami sudah profit dan kami melihat ada kesempatan untuk [investasi] di pelabuhan-pelabuhan baru dan itu ada di Jawa, di Patimban. Ini sudah umum juga diketahui," jelas Thomas kepada Bisnis, Senin (25/2/2019).
Di sisi lain, Astra Infra menyiapkan dana belanja modal atau capita expenditure sebesar Rp800 miliar tahun ini. Thomas menyebut alokasi anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan bisnis jalan tol.
Saat ini, jalan tol menjad portofolio dominan dalam komposisi portofolio bisnis Astra Infra. Secara keseluruhan, Astra Infra memiliki enam ruas jalan tol sepanjang 353 kilometer dengan porsi kepemilikan saham 25%-100%.
Baca Juga
Empat ruas jalan tol milik Astra Infra yang sudah beroperasi yakni Tangerang - Merak, Cikopo - Palimanan, Semarang - Solo, dan Jombang - Mojokerto. Sementara itu, dua ruas lainnya, Kunciran - Serpong dan Serpong - Balaraja masih dalam tahap konstruksi.