Bisnis.com, BANDUNG—Konsorsium kereta api cepat Jakarta-Bandung PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) siap membentuk perusahaan patungan bersama BUMD milik Pemprov Jabar guna membangun proyel Lintas Rel Terpadu (LRT) Bandung Raya.
Direktur Utama PT PSBI Natal Argawan Pardede mengatakan pihaknya bersama Pemprov Jabar terus membahas perkembangan pembangunan LRT Bandung Raya yang akan disinkronkan dengan kereta cepat, termasuk ikut mematangkan rencana pembiayaan.
“PSBI berharap ikut, siap ikut [joint venture],” katanya di Gedung Sate, Bandung, Jumat (22/2/2019).
Menurutnya pembentukan perusahaan patungan bersama antara PT KCIC dengan PT Jabar Moda Transportasi (PT JMT) yang merupakan anak perusahaan BUMD PT Jasa Sarana untuk membangun proyek ini memiliki peluang besar.
“Kalau Pemprov memberi kesempatan pada kita, dan proyeknya menguntungkan kenapa tidak?” ujarnya.
Kesiapan ini juga dipastikan Natal terkait permintaan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar PSBI ikut terlibat dalam proyek tersebut agar memiliki kesamaan teknologi yang dipakai di kereta cepat. Namun pihaknya masih mengikuti skema-skema bisnis yang masih terus dibahas Pemprov Jabar. “Masih opsi-opsi, Pak Gubernur kan meminta ada progress, ada rapat bulanan, rapat teknis mingguan,” paparnya.
PT PSBI sendiri berkepentingan menseleraskan proyek kereta api cepat dengan LRT Bandung Raya. Natal memastikan saat ini dari sisi lahan, pergerakannya terus signfikan. Dia menunjuk sampai Februari ini target penguasaan lahan mencapai 93%. “Kita kerja keras nih, mudah-mudahan sebelum Maret [lahan selesai]. Relatif nggak ada masalah,” tuturnya.
Fisik pun menurutnya tengah dikebut PT KCIC, karena di sejumlah titik pengerjaan sudah dimulai. Dia merujuk pembangunan di wilayah Halim, Cimahi dan Walini. Namun dirinya mengaku besaran anggaran konstruksi yang disiapkan tidak begitu mengetahui detil. “Berapa ya? Yang penting amanlah itu,” katanya.