Bisnis.com, PADANG - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia melaporkan telah melayani 2,4 juta pergerakan sepanjang 2018.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan bahwa tren pergerakan pesawat di Indonesia terus menunjukkan peningkatan sejak 2014. Hal tersebut menjadi bukti industri maskapai masih prospektif.
"Pergerakan pesawat yang dilayani pada 2018 mencapai 2,4 juta. Growth naik terus dari 2014," kata Novie dalam acara Media Gathering, Rabu (20/2/2019).
Dia menambahkan pertumbuhan pergerakan pesawat yang dilayani tahun lalu dibandingkan dengan 2017 mencapai 9%.
Pergerakan pesawat yang dilayani pada 2014 hanya sejumlah 1,42 juta pergerakan. Sementara pergerakan pada 2017 mampu melonjak hingga 2,2 juta pergerakan.
Berdasarkan data AirNav Indonesia, sepanjang 2015 dan 2016 secara berturut-turut jumlah pergerakan yang dilayani mencapai 1,43 juta dan 1,8 juta pergerakan.
Novie menunturkan luas wilayah yang menjadi cakupan layanan AirNav mencapai 5,19 juta Km. Cakupan tersebut bahkan lebih luas dibandingkan dengan wilayah Indonesia yang hanya 4,11 juta Km.
"Ini dikarenakan kami menerima pendelegasian layanan navigasi dari negara lain, seperti wilayah Selatan Jawa yang berdekatan dengan Australia dan Timor Leste," ujarnya.
Caption: Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto (tengah) memaparkan kinerja perusahaan di acara Media Gathering, Rabu (20/2/2019).