Bisnis.com, JAKARTA – Penggunaan komponen dalam negeri dinilai dapat tingkatkan daya saing industri pendingin ruangan.
Hal tersebut disampaikan Assistant General Manager Air Conditioner PT Panasonic Gobel Indonesia, Heribertus Ronny, belum lama ini. Dia menjelaskan pengunaan komponen lokal membuat industri terlindungi dari gejolak nilai tukar rupiah.
Hal tersebut ditunjukkan dari pelemahan nilai tukar rupiah pada 2018 yang tidak secara signifikan memengaruhi produksi Panasonic.
AC Panasonic sendiri, tutur Ronny, telah menggunakan sekitar 31% komponen dalam negeri. Meskipun begitu, penguatan dolar tetap membawa pengaruh karena beberapa komponen didatangkan dari pabrik Panasonic di luar negeri.
"Ada TKDN, jadi harganya itu tidak naik sebesar kurs naik. Itu yang terjadi. Terus apa nih? Kita mengevaluasi, kita melihat bagaimana pertumbuhan bisnis AC dengan kurs seperti ini," tutur Ronny, beberapa waktu lalu.
Ronny menjelaskan saat ini Panasonic menguasai 22,3% pangsa pasar AC di Indonesia. Panasonic pun, menurutnya, menjadi satu-satunya pabrikan yang memproduksi AC di dalam negeri.
President Director PT Panasonic Gobel Indonesia Seigo Saifu menjelaskan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial bagi produk AC di Asia Tenggara, seperti halnya Vietnam, Philipina, dan Thailand.
Seigo menjelaskan berkembangnya kelas menengah di Indonesia beriringan dengan permintaan pasar terhadap produk pendingin ruangan.