Bisnis.com, JAKARTA--AirAsia Indonesia mengimbau para calon penumpangnya untuk membeli tiket penerbangan melalui situs resmi maupun aplikasi gawai (mobile apps) AirAsia.
Direktur Komersial AirAsia Indonesia Rifai Taberi mengatakan imbauan tersebut dikeluarkan pasca menghilangnya opsi tiket maskapai asal Malaysia tersebut di beberapa agen perjalanan daring (online travel agent/OTA). Hingga malam ini, tiket tersebut diklaim masih belum bisa dibeli melalui OTA.
"Kami tetap mementingkan penumpang yang yang ingin terbang menggunakan AirAsia. Langkah selanjutnya, kami arahkan mereka untuk membeli tiket di situs resmi maupun mobile apps," kata Rifai, Minggu (17/2/2019).
Dia menambahkan kontribusi jalur OTA terhadap total pendapatan tiket hanya sebesar 20% atau bukan yang terbesar. Mayoritas penumpang membeli tiket penerbangan melalui situs resmi maskapai karena AirAsia selalu mmelakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada penumpang sejak awal beroperasi.
Rifai menuturkan pada prinsipnya OTA hampir sama dengan agen perjalanan konvensional, hanya jalur transaksinya yang berbeda. Mereka biasanya melakukan top-up untuk deposit tiket maskapai secara harian, rata-rata mulai dari Rp100 juta.
Rifai menjelaskan polemik ini bermula dari keluhan pelanggan yang tidak bisa mencari tiket AirAsia di beberapa OTA sejak 14 Februari 2019. Pihak manajemen maskapai langsung melakukan konfirmasi.
Para OTA, lanjutnya, beralasan mengalami masalah teknis pada sistem mereka. Kendala tersebut di luar periode perawatan (maintenance) sistem maskapai yang dilakukan sejak 16--17 Februari 2019 pukul 02.00 WIB.
"Anehnya hampir di seluruh OTA, [opsi tiket] AirAsia menghilang. Kami mengindikasi ada faktor lain," ujarnya