Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo: Pembangunan Pakai Pendekatan Kerakyatan Jangan Seenaknya Menggusur

Prabowo menyebut pembangunan infrastruktur harus menghitung dampak terhadap berbagai aspek termasuk ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial. Pembangunan juga tidak bisa serta merta menggusur.
Wajah Calon Presiden Prabowo Subianto di layar televisi pada debat Capres 2019 putaran kedua.Bisnis/Nurul Hidayat
Wajah Calon Presiden Prabowo Subianto di layar televisi pada debat Capres 2019 putaran kedua.Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut pembangunan infrastruktur harus didasari oleh pendekatan kerakyatan. Hal ini dia sampaikan saat menjawab pertanyaan mengenai strategi untuk mencapai pembangunan infrastruktur yang inklusif.

Pertanyaan kedua mengenai infrastruktur yang dibacakan oleh moderator Tommy Tjokro menyoroti pembangunan infrastruktur yang masih mengandalkan inisiatif pemerintah dan swasta serta kerap kali memicu konflik agraria seperti penggusuran, perampasan tanah, hingga hilangnya mata pencaharian masyarakat.

Tommy menanyakan kepada kedua kandidat mengenai bagaimana strategi mereka untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur tanpa konflik serta tidak meninggalkan kelompok marjinal.

Prabowo dalam kesempatan pertamanya menjawab mengatakan bahwa pembangunan yang inklusif merupakan esensi dari pendekatan visi misinya. Menurutnya, sangat penting untuk mengikutsertakan masyarakat yang terdampak pembangunan tersebut.

Prabowo menyebut pembangunan infrastruktur harus menghitung dampaknya terhadap berbagai aspek termasuk ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.

“Bagaimanapun kita harus mencadangkan biaya pada masyarakat yang tanahnya diambil atau memindahkan mereka, tidak bisa serta merta menggusur. Ini pendekatan kerakyatan,” tuturnya.

Selain itu, dia menyoroti beban biaya yang timbul karena pembangunan yang mengharuskan negara berutang dan membuat pembangunan jadi tidak efisien. Prabowo juga menilai bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi belum mampu meningkatkan kekuatan ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper