Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Eksplorasi Mineral, Arab Saudi Investasikan US$3,8 Miliar

Arab Saudi akan menginvestasikan sekitar US$3,8 miliar untuk meningkatkan akses data geosains dan merampingkan peraturan birokrasi. Hal ini merupakan upaya Saudi meningkatkan eksplorasi mineral, kata pejabat senior pemerintah, Rabu (6/2).
jibiphoto
jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi akan menginvestasikan sekitar US$3,8 miliar untuk meningkatkan akses data geosains dan merampingkan peraturan birokrasi. Hal ini merupakan upaya Saudi meningkatkan eksplorasi mineral, kata pejabat senior pemerintah, Rabu (6/2).

Dilansir dari Reuters, Rabu (6/2), rencana pemerintah di sektor pertambangan ini merupakan bagian dari strategi industri yang lebih luas. Adapun tujuannya mendiversifikasi ekonomi dan menarik investasi sektor swasta senilai 1,6 triliun riyal atau setara US$ 426 miliar selama dekade berikutnya.

Investasi akan dilakukan melalui Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional (NIDLP), bagian dari Visi 2030, strategi reformasi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Langkah ini dimaksudkan agar ekonomi Saudi tidak begitu tergantung dengan minyak.

"Untuk beberapa waktu penambangan Saudi telah ditandai dengan kurangnya data geosains yang tersedia untuk umum, waktu pemrosesan yang lebih lama pada lisensi dan kurangnya transparansi," Khalid Al-Mudaifer, wakil menteri pertambangan, mengatakan pada konferensi pertambangan Afrika.

Dia mengatakan, US$3,8 miliar akan dihabiskan untuk membuat penambangan lebih mudah dari sisi bisnis dan meningkatkan kualitas data untuk mengurangi risiko.
Arab Saudi adalah salah satu pemasok fosfat top dunia dan sektor pertambangan tersebut mempekerjakan sekitar 250.000 orang.

Wakil menteri juga mengatakan pemerintah sedang bekerja dengan platform digital untuk membantu menyelesaikan perizinan eksplorasi dalam 60 hari, dibandingkan saat ini, yaitu 6 bulan.

"Termasuk regulasi yang memungkinkan memungkinkan 100% kepemilikan ... dan Anda dapat mengajukan permohonan untuk eksplorasi atau lisensi pertambangan," katanya.

Sebelumnya, Abdulrahman Al-Belushi, yang menakhodai strategi penambangan di NIDLP, mengatakan ada banyak peluang di Arab Saudi terutama sektor sumber daya mineral dengan nilai investasi sekitar US$1,3 triliun.

"Selain minyak dan gas di bagian timur kerajaan, kami telah diberkati dengan potensi geologis yang luar biasa yang masih sangat belum dijelajahi," katanya.

Pemerintah telah mengidentifikasi 51 proyek eksplorasi potensial, termasuk 14 emas dan 14 tembaga, yang mencakup sekitar 1.351 kilometer persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper