Bisnis.com, JAKARTA – Sinar Mas Pulp and Paper merupakan salah satu lini bisnis utama dari Sinar Mas Group yang baru saja ditinggalkan pendirinya, Eka Tjipta Widjadja, untuk selamanya.
Bisnis merangkum kisah berkembangnya Sinar Mas Pulp and Paper hingga menjadi perusahaan raksasa.
Kabar duka menyelimuti dunia bisnis tanah air setelah pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjadja, tutup usia pada Sabtu (26/01/2019).
Semasa hidupnya, mendiang berhasil mengembangkan korporasi hingga memiliki enam lini bisnis, yakni pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi, serta energi dan infrastruktur.
Dikutip dari keterangan resmi Sinar Mas, lini bisnis pulp dan kertas bermula pada 1972 saat Eka mendirikan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk yang memproduksi soda api. Pabrik tersebut didirikan setelah dia menjalankan bisnis selama 34 tahun.
Pabrik tersebut kemudian berkembang memproduksi jenis produk lain dan menjadi pabrik kertas pertama korporasi Sinar Mas. Seiring perkembangannya, pabrik tersebut kini memproduksi beragam produk seperti pulp, kertas, kemasan, dan tisu.
Pada 1986 dibentuk Sinar Mas Forestry yang membuat korporasi memiliki hutan sendiri. Pada tahun itu pun penanaman pertama dan pengelolaan hutan dilakukan.
Lini bisnis dengan merek dagang Asia Pulp & Paper (APP) tersebut kini memiliki kapasitas produksi 12 juta ton per tahun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 70 ribu orang. Produk tersebut menjangkau 120 negara di 6 benua.
"Seluruh kapasitas produksi Pabrik APP Indonesia membuat APP menjadi salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia. Kami merupakan perusahaan pulp dan kertas yang terintegrasi secara vertikal," tertulis dalam keterangan resmi.
Pada 5 Februari 2013 korporasi meluncurkan Forest Conservation Policy (FCP) yang berisi moratorium pada semua pembukaan hutan oleh pemasok kayu Sinar Mas. FCP pun mendorong dimulainya penilaian High Conservation Value (HCV) skala besar dan High Carbon Stock (HCS) untuk mengidentifikasi hutan alam dan area penting lainnya untuk dilindungi.
Setelah 46 tahun Sinar Mas Pulp and Paper dan 80 tahun Sinar Mas Group berdiri, korporasi kini kehilangan pendirinya. Kisah Eka Tjipta Widjadja tentu akan memiliki tempat di dunia bisnis tanah air.