Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thomas Lembong : RI Bisa Ambil Keuntungan dari Perang Dagang AS-China

Indonesia akan menjadi salah satu negara yang diuntungkan oleh perusahaan-perusahaan yang merelokasi pabrik-pabrik dari China karena perang perdagangan dengan Amerika Serikat.
Kepala BKPM Thomas Lembong/ANTARA-Jefri Tarigan
Kepala BKPM Thomas Lembong/ANTARA-Jefri Tarigan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akan menjadi salah satu negara yang diuntungkan oleh perusahaan-perusahaan yang merelokasi pabrik-pabrik dari China karena perang perdagangan dengan Amerika Serikat.

Hal ini diungkapkan oleh Thomas Lembong, ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di sela-sela World Economic Forum, Davos, Jumat (25/1/2019).

Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Lembong mengatakan sementara negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Bangladesh dan Kamboja menanti relokasi pabrik-pabrik dari China, ketegangan perdagangan akan menyebabkan penurunan permintaan dan kepercayaan ketika AS dan China menyumbang sepertiga dari permintaan dunia.

"Untuk Vietnam, Indonesia, Kamboja, dan negara-negara lain, selama 20 tahun terakhir, kami telah kehilangan begitu banyak pabrik ke China. Dengan kembalinya pabrik tersebut, secara kualitatif hal itu sangat positif bagi kami, dalam hal pekerjaan, dalam hal neraca pembayaran dan sejenisnya," ungkap Lembong.

Indonesia sedang berjuang untuk menarik investasi dengan investasi asing langsung turun 20% pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, data resmi menunjukkan.

Sebelumnya, Lembong mengatakan mengatakan bahwa tahun 2018 mungkin merupakan tahun pertama investasi mencatat pertumbuhan negatif sejak Presiden Joko Widodo berkuasa pada tahun 2014.

Namun, dia menambahkan Indonesia masih memiliki ruang untuk meningkatkan sisi pasokan untuk meningkatkan ekonomi dan telah belajar dari masa lalu dan saat ini sedang melakukan reformasi untuk meningkatkan investasi.

Indonesia turut terkana pukulan keras pada tahun 2018 oleh pelemahan pasar emerging markets, dengan rupiah jatuh ke level terendah dalam dua dekade terakhir terhadap dolar AS, mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah, peningkatan bea impor.

Bank Indonesia juga telah meningkatkan suku bunga acuan enam kali untuk membendung pelemahan pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper