Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Pasar Produk Halal Potensial, Ini Saran Erick Thohir

Erick Thohir, pengusaha Indonesia yang juga pemilik klub sepak bola Inter Milan, menyatakan bahwa Indonesia harus menjadi pemain utama dalam pasar produk halal dunia.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Erick Thohir berdiskusi dengan awak redaksi saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Erick Thohir berdiskusi dengan awak redaksi saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Erick Thohir, pengusaha Indonesia yang juga pemilik klub sepak bola Inter Milan, menyatakan bahwa Indonesia harus menjadi pemain utama dalam pasar produk halal dunia.

Pria yang dikenal atas kesuksesannya sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) ini menjelaskan hal tersebut ketika berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Rabu (23/1/2019).

"Dari data ekonomi, kita itu nomor satu di dunia untuk konsumsi barang halal," jelasnya mengacu pada data State of the Global Islamic Economy Report 2018/19.

Di dalam rilis tersebut, Indonesia berhasil menduduki 10 besar indeks Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dengan skor 45, sama dengan Brunei. Negara dengan skor GIEI tertinggi berturut-turut di atas Indonesia, yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Jordan, Qatar, Pakistan, dan Kuwait.

Terdapat 6 aspek indikator GIEI yang dinilai, yaitu Makanan Halal, Keuangan Syariah, Pariwisata Halal, Mode Busana Halal, Media dan Hiburan Halal, serta Obat-obatan dan Kosmetik Halal.

Dari 6 aspek tersebut, Indonesia hanya berhasil mendapatkan peringkat terbaik di urutan ke-2 dalam aspek Mode Busana Halal, peringkat ke-4 aspek Pariwisata Halal, dan peringkat ke-10 aspek Keuangan Syariah.

Padahal seperti yang diungkapkan Erick, dalam riset tersebut dijelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi konsumsi Makanan Halal nomor satu dengan total pengeluaran US$170 Miliar per tahun. Tetapi Indonesia justru tidak masuk 10 besar produsen makanan halal.

Produsen makanan halal justru didominasi oleh UEA, Malaysia, Brazil, Oman, Jordan, Australia, Brunei, Pakistan, Sudan, dan Qatar di urutan 10 besar

"Kita itu nomor satu [dari sisi konsumen]. Kenapa tidak dibalik? Kita ini kurang lebih 260 juta [penduduk]. Marketnya jelas, kenapa mesti marketnya kita diambil asing. Ayo dong, anak-anak muda Indonesia, hijrah jadi produser," ujar Erick.

Oleh karena itu, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini mendorong anak muda memanfaatkan tren yang ada sebagai sarana termudah mendorong diri berproduksi. Contohnya, tren fashion hijab untuk mengoptimalkan lagi aspek Mode Busana Halal.

"Hijabers ini tren yang lumayan bagus, di mana anak muda kita mencoba mengerti agama. Bagus. Tapi kalau hanya tren, akan habis pada saatnya," ungkap Erick.

Dirinya menambahkan, berkembangnya minat anak muda untuk memajukan industri dalam negeri akan didorong penuh oleh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf apabila nantinya terpilih. Sebab hal ini sejalan dengan Nawacita Jilid II yang akan memprioritaskan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper