Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut terus melakukan pencarian kapal MT Namse Bangdzhod dengan melibatkan instansi dan unsur SAR terkait. Saat ini, pencarian kapal tersebut memasuki minggu ketiga.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok yang diwakili oleh Kepala Seksi Operasi Pangkalan PLP Tanjung Priok, Pujo Kurnianto pada saat memimpin rapat kelanjutan pencarian kapal MT Namse Bangdzhod Jumat (18/1/2019) kemarin di PLP Kelas I Tanjung Priok Jakarta.
“PLP kelas I Tanjung Priok dan semua unsur terkait akan terus melakukan pencarian kapal MT Namse Bangdzhod dengan melakukan operasi secara rutin dan mengerahkan kembali semua kekuatan kapal patroli KPLP yang dimiliki Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok seperti KNP Trisula, KNP Celurit, KNP Golok, KNP Jembio, KNP 348, KNP 204, dan KNP 201," ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (19/1/2019).
Sebagai informasi, kapal MT Namse Bangdzhod, yang mengangkut minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), bertolak dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 27 Desember 2018. Kapal ini dilaporkan hilang kontak saat pelayarannya menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapal MT Namse Bangdzhod dengan GT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines dan dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 11 orang.
Pujo mengatakan pihaknya sengaja mengumpulkan semua instansi dan unsur terkait dengan pencarian kapal MT Namse Bangdzod untuk mengoptimalkan pencarian kapal tersebut, yang hingga memasuki minggu ketiga belum juga ditemukan.
Dia berharap dengan berkumpulnya semua instansi dan unsur terkait pencarian kapal MT Namse Bangdzod ini dapat memberikan masukan yang komprehesif untuk menentukan langkah dan tindak lanjut pencarian kapal tersebut.
Dari pembahasan rapat disebutkan bahwa semua pihak terkait baik Basarnas, Kolinlamil TNI AL, Dit Pol Air, Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, maupun para Kepala UPT Ditjen Hubla di lingkungan DKI Jakarta dan PT Petronusa Niaga Energi, selaku pemilik, belum bisa memastikan keberadaan kapal MT Namse Bangdzod yang mengalami hilang kontak sejak 27 Desember 2018 dalam pelayarannya dari Sampit ke Jakarta.
Terkait dengan hal tersebut, Pujo meminta semua unsur terkait untuk terus aktif melakukan upaya pencarian keberadaan kapal MT Namse Bangdzod.
"Semua unsur terkait di wilayah DKI Jakarta telah sepakat untuk terus melakukan pencarian kapal tersebut. Tentunya, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan sambil menunggu laporan resmi hasil pemeriksaan yang saat ini sedang dilakukan oleh Dit Pol Air Pelabuhan Tanjung Priok,” katanya.
Untuk wilayah pencarian, Pujo menyebutkan kapal-kapal patroli KPLP akan menyisir ulang kembali perairan Bangka Belitung, Sampit, Semarang hingga Selat Sunda yang dilakukan bersamaan dengan jadwal patroli rutin kapal Patroli PLP Tanjung Priok.
Selain itu, untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, hasil rapat menyarankan agar ke depan diperlukan adanya aturan yang mewajibkan kepada owner atau pemilik kapal, maupun para agen kapal, untuk segera melapor kepada unsur terkait jika terjadi masalah dengan kapal yang sedang berlayar, seperti hilang kontak dan bila perlu diberikan sanksi yang tegas.