Bisnis.com, JAKARTA – Tren ruang kantor tahun ini tak lagi terpaku pada satu desain khusus. Perpaduan gaya berbeda dalam satu ruangan kantor pun bisa membuat suasana kantor lebih meriah dan penuh semangat.
Arsitek sekaligus Wakil Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Pierre A. Pongai menyebut bahwa tren arsitektur perkantoran saat ini didominasi oleh desain futuristik yang unik, berbeda dan lebih mudah diingat oleh orang yang melihat.
“Desain futuristik mendominasi arsitektur ruang kantor karena lebih ikonik,” jelas Pierre kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Desain futuristik itu juga, menurutnya, bisa diaplikasikan dalam bangunan mal, stasiun, dan tempat umum lainnya.
Sementara itu, menurut desainer interior Agam Riadi, desain ruang kantor saat ini terbuka lebar dan tidak spesifik pada satu desain. Desain kantor akan menyesuaikan dengan jiwa kantor tersebut selama fungsinya terpenuhi.
“Saya melihat kalau untuk kantor pelayanan masyarakat, harus lebih teratur, rapi, dan sistematis. Kecuali kantornya seperti studio arsitektur, IT, itu bisa lebih kasual, kan sekarang kantor nggak harus di gedung kantor, di rumah juga bisa,” katanya kepada Bisnis, Kamis (10/1).
Baca Juga
Menurut Agam, kantor formal seperti bank atau pelayanan masyarakat, seperti perusahaan asuransi, harus berpenampilan rapi karena harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada nasabah.
“Di kantor formal kan bagian-bagian tertentu yang harus menunjukkan bahwa bank misalnya, itu formal. Kalau pelayanan jasa seperti perbankan atau asuransi itu harus memberikan rasa aman. Kalau bikin yang casual, itu tidak membuat nasabah merasa aman di situ secara psikologis,” lanjut Agam.
Hal terpenting, lanjutnya, kalau berbicara mengenai ruang kerja itu kembali ke fungsi, melihat apakah pekerja nyaman dan membantu pekerjaannya jadi makin optimal. Jika dari sisi fungsi sudah terpenuhi, desain apapun dari futuristik, klasik, modern, minimalis, maksimalis, kontemporer, semua cocok diterapkan tahun ini.
Adapun, minimalis tidak melulu jadi tren lagi tahun ini. Kini semua tergantung kreativitas pengguna ruang selama tidak melupakan unsur estetika dan bujet yang memadai.
“Menurut saya sekarang bsia kita gabungkan yang klasik dengan minimalis, moderen dengan kontemporer, bebas, kita bisa mengekspresikan gaya,” imbuh Agam.
Apabila bujetnya sedikit tapi ingin pakai gaya model tertentu, bisa saja menggunakan bahan-bahan yang ringan. Saat ini, produk murah dari China juga sudah masuk Indonesia, memungkinkan orang untuk memakai desain apa saja.
