Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Manufaktur Indonesia Tertinggi di Asean, Ini Komentar Kemenperin

Indeks manufaktur Indonesia pada Desember 2018 catatkan skor di atas indeks manufaktur Asean. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai hal tersebut menunjukkan Indonesia mampu mengelola perekonomian melalui norma baru.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan kunci kepada Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis saat kickoff electrified vehicle comprehensive Study di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 4 Juli 2018.  /Kemenperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan kunci kepada Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis saat kickoff electrified vehicle comprehensive Study di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 4 Juli 2018. /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks manufaktur Indonesia pada Desember 2018 catatkan skor di atas indeks manufaktur Asean. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai hal tersebut menunjukkan Indonesia mampu mengelola perekonomian melalui norma baru.

Berdasarkan hasil survey Nikkei Indonesia Manufacturing PMI, indeks manufaktur nasional berada di angka 51,2 atau naik dari 50,4 pada bulan sebelumnya. Data indeks di atas 50 menunjukkan peningkatan, sedangkan di bawah 50 mengindikasikan penurunan.

Adapun indeks manufaktur Asean pada Desember 2018 berada di angka 50,3 atau menurun dari 50,4 pada bulan sebelumnya. Berdasarkan survey Nikkei, penurunan tersebut terhambat oleh permintaan baru yang naik marjinal, permintaan ekspor yang terus menurun, dan perusahaan-perusahaan secara umum melaporkan penurunan permintaan luar negeri.

Indonesia mencatatkan indeks manufaktur terbesar keempat di Asean pada Desember 2018. Peringkat pertama ditempati Vietnam dengan nilai 53,8, lalu posisi kedua ditempati Filipina dengan nilai 53,2, dan ketiga Myanmar dengan nilai 52,5.

Di bawah Indonesia bertengger Thailand dengan nilai 50,3, lalu Malaysia dengan nilai 46,8, dan terakhir Singapura dengan nilai 46,0. Malaysia dan Singapura catatkan nilai di bawah indeks manufaktur Asean.

Dari tujuh negara yang disurvey indeks manufakturnya oleh Nikkei, lima di antaranya mengalami kenaikan dibandingkan November 2018. Kenaikan tersebut terjadi pada Vietnam, Filipina, Myanmar, Indonesia, dan Thailand. Sedangkan Malaysia mengalami penurunan solid dan Singapura mengalami penurunan tajam.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan hal tersebut menunjukkan pelaku industri optimistis untuk ekspansif pada tahun politik. Peningkatan itu pun menurutnya menunjukkan kebijakan perekonomian makro terjaga melalui paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan.

"Artinya, dari capaian tersebut, para investor di sektor industri melihat bahwa Indonesia telah mampu mengelola ekonomi melalui norma baru. Upaya ini sejalan dengan tekad pemerintah menciptakan iklim usaha yang semakin kondusif," ujar Airlangga, Kamis (03/01/2019).

Dia pun menjelaskan pengembangan industri manufaktur akan terus dipacu untuk semakin berdaya saing global melalui penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Selain itu, pemerintah pun menurutnya akan mengoptimalkan produktivitas sektor industri, khususnya yang berorientasi ekspor.

Airlangga optimistis investasi di sektor manufaktur akan meningkat pada tahun ini seiring sinyal baik dari hasil survey Nikkei. Iklim investasi yang baik pun menurutnya didukung peraturan tax holiday serta online single submission (OSS) yang meningkatkan kepastian pelaku industri mendapatkan insentif.

"Artinya investor tidak perlu lagi menunggu, bahwa kondisi ekonomi dan politik Indonesia dinilai stabil," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper