Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagaimana Nasib Perempuan Ribut di Garuda? Ini Penjelasan Perseroan

Garuda Indonesia menjelaskan nasib penumpang pesawatnya yang memicu keributan di penerbangan rute Hong Kong - Jakarta, Kamis, 27 Desember 2018.
Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Garuda Indonesia menjelaskan nasib penumpang pesawatnya yang memicu keributan di penerbangan rute Hong Kong - Jakarta, Kamis, 27 Desember 2018.

Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menyebut penumpang tersebut akhirnya diturunkan dan tidak diikutkan dalam penerbangan kala itu.

"Penumpang tersebut diterbangkan besoknya, setelah dia sadar dan normal," ujar Rosan melalui sambungan telepon kepada Tempo, Ahad, 30 Desember 2018.

Penumpang itu diduga mabuk lantaran petugas mencium aroma alkohol dari mulutnya, ditambah tingkah lakunya juga tidak terkendali.

Sebelumnya diberitakan viral video keributan antar penumpang di pesawat Garuda Indonesia. Keributan tersebut berasal dari seorang penumpang yang duduk di kursi 40 K. Ia membuat kegaduhan setelah kakinya terinjak oleh seorang anak kecil. Setidaknya ada tiga petugas kabin, yang berusaha menenangkan penumpang tersebut.

Dalam video yang berdurasi sekitar satu menit terlihat perdebatan antara seorang penumpang perempuan dengan beberapa penumpang di dalam pesawat Garuda. Penumpang lain tampak mulai berteriak kepada sang perempuan, sebelum akhirnya pilot turun tangan menertibkan mereka.

Sang pilot sempat berteriak, "Semuanya diam, duduk, ini perintah," ujar dia sembari meminta penumpang lain untuk kembali ke kursinya.

Namun, saat pilot sedang melakukan penertiban, sang perempuan malah menabrakan tubuhnya kepada sang pilot. Kontan saja, pilot melakukan tindakan menarik dan menahan tubuh perempuan tersebut.

"Jadi itu mengunci supaya dia tidak berbuat lain-lain, prosedur melemahkan penumpang tapi kemudian dilepaskan lagi," kata Rosan. Penumpang pun diamankan.

Insiden itu mengakibatkan keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia sekitar 50 menit. "Jadi delay karena ada proses supaya dia turun itu ada durasinya," ujar Rosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tempo.co
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper