Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Manufaktur Bakal Membaik pada 2019

Kementerian Perindustrian memandang realisasi investasi di sektor industri pengolahan non migas pada 2019 akan membaik setelah mengalami penurunan sejak tahun lalu.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (dari kiri),   Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Chairman of Mitsubishi Motors Corporation and Renault-Nissan Alliance Carlos Ghosn meresmikan pabrik Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI), di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4)./Bloomberg-Dimas Ardian
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (dari kiri), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Chairman of Mitsubishi Motors Corporation and Renault-Nissan Alliance Carlos Ghosn meresmikan pabrik Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI), di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memandang realisasi investasi di sektor industri pengolahan non migas pada 2019 akan membaik setelah mengalami penurunan sejak tahun lalu.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi industri manufaktur pada 2015 senilai Rp236 triliun dan kemudian meningkat menjadi Rp335,8 triliun pada tahun berikutnya. Setelah mengalami kenaikan, realisasi investasi menurun menjadi Rp274,8 triliun pada 2017 dan diperkirakan berada di angka Rp226,18 triliun pada akhir 2018.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah merilis aturan terkait tax holiday yang mencakup lebih banyak sektor industri, yaitu PMK 150/2018 tentang Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan. Selain itu, kepastian untuk mendapatkan insentif tersebut juga lebih jelas dengan adanya online single submission (OSS).

Kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China juga dinilai sebagai faktor yang memberi kesempatan Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi dan AS juga akan mengalihkan permintaan barang dari China ke negara lain.

“Apalagi di Vietnam dan China sudah ada permasalahan yang timbul, seperti di Vietnam awalnya pajak bumi dan bangunan digratiskan, kemudian dinaikkan di tengah jalan. Ini peluang bagi Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Airlangga juga optimistis terkait realisasi investasi pada 2019 dengan melihat beberapa proyek besar yang telah ada di pipeline, seperti pembangunan kawasan petrokimia terintegrasi milik Lotte Chemical Indonesia yang telah dilakukan groundbreaking pada pekan lalu serta adanya perluasan fasilitas milik Chandra Asri dengan total investasi keduanya bisa mencapai US$9 miliar.

Di sektor otomotif, investor asal Korea Selatan, yaitu Hyundai dan investor asal Jerman, Volkswagen, juga berminat untuk masuk ke Indonesia, sedangkan di industri tekstil beberapa pabrik asal China berencana untuk merelokasi pabriknya akibat perang dagang.

“Ada juga salah satu perusahaan yang sedang melihat Batam untuk produksi smartphone. Jadi, track-nya sudah kelihatan,” kata Airlangga.

Oleh karena itu, pemerintah bersiap untuk menyambut para investor dengan mempersiapkan infrastruktur, pembukaan kawasan industri baru, pelatihan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan industri, dan lainnya.

“Itu menjadi pekerjaan rumah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tambahan investasi,” ujarnya.

Adapun, 5 besar sektor manufaktur yang menyumbang realisasi investasi terbesar yaitu industri barang logam, komputer, barang elektronika, mesin dan perlengkapan senilai Rp58,2 triliun, industri makanan dan minuman senilai Rp56,2 triliun, industri kimia senilai Rp48,69 triliun, industri alat angkutan senilai Rp17,44 triliun, serta industri tekstil dan pakaian jadi senilai Rp8,75 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper