Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan jasa dan perdagangan kopi asal Jepang, Key Coffee Inc. berencana meningkatkan pembelian Kopi Toraja asal Sulawesi Selatan sekaligus melakukan kemitraan dan pengembangan lahan.
Saat ini Key Coffee yang fokus pada produk specialty coffee sudah memasarkan hingga 500 ton Kopi Toraja dari total 40.000 ton biji kopi yang dipasarkan perusahaan dalam setahun.
President of Key Coffee Yutaka Shibata menyampaikan seiring dengan berkembangnya minuman kopi sebagai bagian dari gaya hidup, harga kopi specialty termasuk Kopi Toraja mengalami tren kenaikan. Untuk itu, Key Coffee harus memastikan biji kopi tersebut diproduksi dengan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Manufacturing Practices (GMP) yang sesuai standard SDGs.
“Kenaikan permintaan kerap dimanfaatkan pedagang yang tidak bertanggung jawab dengan menyebut kopi luar Toraja sebagai Kopi Toraja. Peredaran kopi dengan merek Toraja yang tidak benar tersebut menjadi tantangan Key Coffee dalam menjaga brand image Kopi Toraja asli," kata Yutaka dalam siaran resmi Senin (17/12/2018).
Yutaka mengatakan Kopi Toraja yang selama ini diimpor perusahaan itu telah memenuhi 2 dari 8 persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) yang ditetapkan Jepang yaitu kontrol kualitas bahan baku (raw material quality control) dan ketertelusuran (traceability).
Key Coffee juga menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember mengembangkan varietas kopi Toraja yang unggul dan tahan penyakit, untuk mengantisipasi perubahan iklim, curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan yang menyebabkan bunga kopi gugur dan produksi biji menurun.
Saat ini, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember dan Key Coffee juga sedang melakukan upaya memperoleh varietas kopi arabika Toraja yang tahan guyuran hujan.
Yutaka mengatakan bahwa Key Coffee banyak belajar banyak dari Indonesia dan berusaha untuk menggabungkan Jepang dan Indonesia dalam bisnis kopinya.
Untuk itu Key Coffee mengadakan Key Coffee Award di setiap akhir musim panen guna memberi penghargaan kepada petani kopi dan mitra usaha dalam melakukan kegiatan budidaya, petik, pengeringan, dan pengupasan biji kopi yang GAP dan GMP.
Dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang tersebut, Key Coffee menyebut berniat mengembangkan investasi di Indonesia dengan menambah lahan budidaya Kopi Toraja. Dengan komitmen tersebut, perusahaan meminta dukungan penyediaan lahan yang sesuai.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan Pemerintah Indonesia siap menyambut rencana investasi Key Coffee tersebut dengan menjajaki lahan-lahan potensial untuk dikembangkan.
“Kementerian Pertanian akan memfasilitasi rencana tersebut. Tanaman kopi di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Saat ini, luas perkebunan kopi nasional mencapai 1,2 juta hektare dan bertambah rata-rata 5% setiap tahun karean tingginya permintaan dari pasar dalam dan luar negeri,” jelas Syukur yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (satgas) Kemudahan Berusaha.
Senada, Atase Pertanian dan Atase Perdagangan Duta Besar KBRI Tokyo, Arifin Tasrif menyebut perwakilan pemerintah di Jepang tersebut akan melakukan pengembangan untuk menghubungkan kedua negara.