Bisnis.com, JAKARTA -- Garuda Indonesia meminta shipper atau agensi pengirim kargo untuk mengatur waktu pengiriman agar dapat meminimalisir penumpukan kargo yang akan diangkut oleh maskapai penerbangan.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan baiknya shipper mengirimkan kargo 4 jam sebelum waktu keberangkatan. Berkaitan dengan hal itu, pihaknya sudah menyampaikan kepada para shipper yang menggunakan jasa maskapai Garuda Indonesia.
"Tapi, sebagian shipper mengirimkan dua hari sebelumnya sehingga ada tumpukan-tumpukan yang sepertinya belum terangkut," kata Ikhsan saat dihubungi, Senin (17/12/2018).
Ikhsan mengatakan bahwa pengaturan waktu perlu ditegakan agar ke depannya tidak sampai adanya penumpukan kargo di gudang. Kendati demikian, pihaknya tidak bisa menolak apabila ada shipper yang sudah mengirimkannya jauh-jauh hari.
"Jadi kita harapkan yang akan datang, kargo yang diserahkan ke kita itu yang memang harus mau diangkut 4 jam sebelum keberangkatan. Jangan 1 atau 2 hari sebelumnya, shipper sudah ngirim meskipun kita memang gak bisa menolak," katanya.
Berkaitan soal adanya penumpukan kargo Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, lanjutnya, tidak benar sama sekali. Dia menyatakan bahwa peningkatan kargo memang terjadi lantaran tengah peak season dan menjelang hari raya Natal dan tahun baru. "Saya sudah cek tidak ada penumpukan," tegasnya.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan adanya beberapa penerbangan yang dibatalkan lantaran animo masyarakat untuk naik pesawat terbang tengah turun. Adapun ketika disinggung soal adanya kargo yang belum terangkut, dia hanya menyarankan agar menghubungi pihak terminal kargo. "Penerbangan yang di cancel sedikit. Dan kenapa [animonya] turun? Karena masih low season," ujarnya.