Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo II, III, IV, Lelang Bersama hingga Pinjam Peralatan

Anak dan cucu perusahaan ketiga Pelindo akan melakukan pengadaan peralatan dan suku cadang secara bersamaan sekaligus (joint procurement) dari semula dilakukan parsial.
Refleksi tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur yang dikelola Pelindo II, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (14/9)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Refleksi tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur yang dikelola Pelindo II, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (14/9)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA - Anak dan cucu perusahaan tiga BUMN pelabuhan, yakni Pelindo II, III, dan IV, berkolaborasi untuk mencapai keseragaman pelayanan di seluruh pelabuhan di Indonesia, pemanfaatan aset yang optimal, dan efisiensi biaya. 
 
Kerja sama itu melibatkan PT Multi Terminal Indonesia dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia selaku anak perusahaan Pelindo II; PT Terminal Petikemas Surabaya dan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port) selaku anak perusahaan Pelindo III serta PT Berkah Multi Cargo (BMC Logistic) dan PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) selaku cucu perusahaan Pelindo III; serta PT Equiport Inti Indonesia selaku anak perusahaan Pelindo IV. Mereka berkongsi dalam hal pengadaan dan pemanfaatan peralatan. 
 
Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Farid Padang menjelaskan anak dan cucu perusahaan ketiga Pelindo akan melakukan pengadaan peralatan dan suku cadang secara bersamaan sekaligus (joint procurement) dari semula dilakukan parsial.
 
Sistem semacam itu menciptakan standard peralatan dan suku cadang yang sama di setiap pelabuhan yang masuk wilayah kerja ketiga Pelindo II, III, dan IV. Selain itu, langkah tersebut menghemat biaya pengadaan dan ongkos pengangkutan peralatan.
 
"Kami estimasi penghematannya bisa sampai 40%, mulai dari procurement, harga peralatan dan sparepart, hingga biaya transportasi karena diangkut sekaligus, enggak berulang-ulang," katanya saat dihubungi, Minggu (16/12/2018).
 
Kerja sama juga mencakup pemanfaatan peralatan dan suku cadang sebagai joint inventory. Farid menjabarkan, jika satu Pelindo memiliki peralatan berlebih, maka Pelindo lain yang membutuhkan dapat menggunakannya dengan membeli atau menyewa. 
 
Tidak sebatas pada peralatan dan suku cadang, kerja sama dapat merambah aset lain. Saat aset di satu Pelindo belum optimal, Pelindo yang lain bisa digandeng untuk meningkatkan utilisasi. Cara itu sekaligus akan memeratakan kapasitas wilayah kerja setiap Pelindo. 
 
"Jangan sampai kerja di wilayah berbeda, ada pelabuhan yang overcapacity, ada yang rendah kapasitasnya," tutur Farid. 
 
Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G. Masassya mengatakan kolaborasi antara anak perusahaan Pelindo II dengan anak dan cucu perusahaan Pelindo III dan Pelindo IV merupakan langkah penting dalam menghadapi kompleksitas masalah di bidang jasa kepelabuhanan di Indonesia.
 
Dia memaparkan kesepakatan antara tiga perusahaan pelat merah ini berada pada ruang lingkup pengembangan jasa layanan yang saling menguntungkan yang fokus pada peningkatan operasional pelayanan, optimalisasi pengelolaan aset, dan utilisasi peralatan pelabuhan.

 “Perjanjian kerja sama ini memperkuat sinergitas operator pelabuhan di Indonesia dengan harapan mampu mendorong keseragaman level of service pelabuhan di seluruh Indonesia,” kata Elvyn dalam siaran pers tentang penandatanganan perjanjian kerja sama, Jumat (14/12/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper