Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sewu Segar Primatama (SSP) meresmikan fasilitas produksi jus dengan teknologi High Pressure Processing (HPP).
Richard Anthony, Managing Director PT Sewu Segar Primatama menyebutkan keputusan perusahaan mengadopsi teknologi HPP merupakan langkah strategis dalam rencana ekspansi produk jus olahan buah milik perusahaan.
“Dengan fasilitas terbaru ini, kami memiliki kapasitas tahunan mencapai 15 juta botol, sehingga bisa merambah pasar di luar Jabodetabek. Pelanggan akan dapat menikmati produk cold-pressed juice yang 100% segar, murni, dan alami,” kata Richard melalui keterangan tertulis, Rabu (12/12/2018).
Dia menyebutkan dengan teknologi terbaru ini maka produk perusahaan akan sepenuhnya terbuat dari buah dan sayur murni. Pihaknya juga tidak menggunakan air tambahan, gula ataupun bahan pengawet.
“100% alami karena menggunakan bahan mentah tanpa proses pemanasan,” kata Richard.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan sektor ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Dengan didukung oleh buah dan sayur yang bersumber dari alam Indonesia serta permintaan domestik yang besar maka permintaan produk ini diyakini akan tinggi.
“Ini adalah pabrik pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan menggunakan teknologi HPP. Tentunya pabrik ini dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri dari sektor holtikultura,” katanya.
Saat ini Sewu dalam produksinya menggunakan 75% bahan baku lokal. Sejak berdiri pada 2014, perusahaan telah menyerap 290 tenaga kerja. Para pekerja ini terdiri dari 60 orang disisi produksi, 200 orang di gerai dan 30 orang di back office.
“Dengan adanya investasi ini, diharapkan produk yang dihasilkan tidak hanya dijual di Indonesia, tetapi juga diekspor ke Singapura, Hongkong, dan negara Asean lainnya,” kata Airlangga.
Kemenperin mencatat, industri minuman tumbuh 10,19% pada Januari-September 2018 ini. Capaian ini di atas pertumbuhan industri nasional yang mencapai 5,17% di periode yang sama.
Sementara itu untuk ekspor dalam periode yang sama, industri makanan tumbuh sebesar 3,22% dan untuk industri minuman tumbuh 13%.