Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia mendorong 250 pesantren mengembangkan unit usaha pada 2019, sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi pesantren.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pada tahun ini, Bank Indonesia telah membina 134 pesantren untuk mengembangkan unit usaha. Rencananya, pada tahun depan, jumlah pesantren yang memiliki unit akan bertambah menjadi lebih dari 250 pesantren.
Perry mengatakan sejumlah pesantren telah memiliki lebih dari 30 unit usaha. Untuk itu, pesantren yang telah berhasil mengembangkan unit usahanya bertugas membina pesantren yang lain.
"Pengembangan unit usaha dilakukan melalui Bank Indonesia maupun perwakilan Bank Indonesia di 46 daerah," katanya saat konferensi pers Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) 2018, Selasa (11/12/2018).
ISEF merupakan salah satu agenda ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia, yang tahun ini merupakan penyelenggaraan kelima kalinya. Sebelumnya, kegiatan bertajuk Festival Ekonomi Syariah (FEsyar) 2018 telah lebih dulu digelar di 3 kota yakni Balikpapan, Lampung, Semarang.
Perry optimistis nilai transaksi dalam penyelenggaraan FEsyar dan ISEF dapat mencapai lebih dari Rp7 triliun. Optimisme ini karena transaksi pada penyelenggaraan FEsyar di Balikpapan mencapai Rp1,7 triliun dan terus bertambah hingga saat ini mencapai Rp5,1 triliun.
Sebagai komitmen pemberdayaan ekonomi pesantren, Bank Indonesia akan mengembangkan virtual market dan holding pesantren, selain mengembangkan unit usaha.
Pengembangan virtual market akan menjadi pasar ekonomi bagi pesantren. Dengan demikian, pesantren dapat memperoleh pasar yang lebih luas.
"Yang akan kami kembangkan adalah holding pesantren dan virtual market. Semoga ini menjadi pasarnya ekonomi pesantren secara virtual," imbuhnya.