Bisnis.com, JAKARTA — Produksi gas bumi dari wilayah kerja East Sepinggan bisa dipercepat dari target 2021.
Kementerian ESDM baru saja meneken kontrak baru Blok East Sepinggan yang berlokasi di Selat Makassar pada Selasa (11/12/2018).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar bersama dengan Dirjen Migas Djoko Siswanto dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bersama dengan Energy Equity Epic Sengkang, Eni, dan PT Pertamina Hulu Limited.
Kontrak baru Blok East Sepinggan menggunakan skema bagi hasil kotor menggantikan model cost recovery. East Sepinggan menjadi wilayah kerja migas pertama yang beralih dari cost recovery ke gross split.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, produksi gas Blok East Sepinggan bisa lebih cepat dari tahun yang ditetapkan. "Iya tadinya 2021 [produksi], diharapkan bisa lebih cepat dari 2021.”
Dwi optimistis, proyek tersebut bisa berjalan lebih cepat lantaran kontraktor telah mengubah skema kontrak menjadi bagi hasil kotor. "Kami lihat percepatan itu dalam implementasinya. Kalau dulu cost recovery karena harus bolak-balik ke SKK Migas kalau akan mengeluarkan uang. Kalau ini [gross split] mereka sendiri [menentukan belanja]," imbuhnya.
Menurutnya, percepatan target produksi itu akan membuat penambahan produksi gas siap jual (lifting).