Bisnis.com, JAKARTA - PT Wika Realty Tbk resmi meluncurkan Tamansari Skyhive Apartment yang dibangun di kawasan yang disebut sebagai Hub terbaru Jakarta dengan nilai kapitalisasi mencapai Rp500 miliar.
Direktur Utama PT Wika Realty Tbk Agung Salladin mengatakan proyek join operation dengan Medialand Group sebagai penyedia lahan tersebut berlokasi di kawasan strategis, yaitu Cawang CBD dan dekat dengan berbagai akses transportasi.
Seperti transjakarta, stasiun LRT dan high speed rail Jakarta - Bandung, jalan tol baik menuju dalam kota maupun luar kota Jakarta, dan Bandara Udara Halim Perdanakusumah.
"Tamansari Skyhive Apartment akan menjadi ikon hunian vertikal baru di lokasi bisnis yang strategis. Kami menyebut Tamansari Skyhive Apartment sebagai Jakarta’s Newest Hub karena terletak di simpul moda transportasi baik pribadi maupun publik," ujar Agung saat konferensi pers peluncuran Tamansari Skyhive Apartment di Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Peluncuran Tamansari Skyhive Apartment menyusul kesuksesan Wika Realty yang mendapatkan respon positif atas pengembangan kawasan superblok Tamansari Hive dengan tingkat okupansi hotel, perkantoran, dan apartemen yang cukup baik dan berlokasi tidak jauh dari lokasi Tamansari Skyhive.
Terbukti meskipun baru diluncurkan, Tamansari Skyhive telah mendapatkan respon positif dari pasar karena telah terserap sebanyak 30% dari total unit walaupun masih berupa NUP (Nomor Urut Pemesanan).
Tamansari Skyhive Apartment terdiri atas 571 unit apartemen dengan 3 tipe unit, yaitu tipe studio, tipe satu kamar, dan tipe dua kamar yang dibanderol harga mulai dari Rp800 juta per unit.
Agung menargetkan Tamansari Skyhive dapat terserap sepenuhnya pada Juni 2019 dan groundbreaking pada pertengahan 2019 dengan serah terima unit yang direncanakan dilaksanakan pada akhir 2022.
Fasilitas yang ditawarkan dari Tamansari Skyhive adalah kolam renang, gym, yoga deck, tranquille garden, barbeque area, ready to drink water dalam unit, smart home, dan co-working space.
Adapun, peluncuran proyek dengan nilai investasi sekitar Rp200 miliar tersebut sempat terkendala perizinan sehingga peluncurannya mundur dari jadwal yang ditargetkan, yaitu pada dua bulan yang lalu.
