Bisnis.com, JAKARTA — Penandatanganan kontrak proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha untuk penetapan badan usaha pelaksana Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat berkapasitas 1.000 liter per detik bakal dilaksanakan pekan ini.
Sebelumnya, konsorsium PT Aetra Air Jakarta dan PT Medco Gas Indonesia ditetapkan sebagai pemenang dalam lelang proyek pembangunan SPAM dengan nilai penawaran terendah dibandingkan dengan kompetitor mereka dengan harga penawaran yakni Rp417,28 miliar.
Anggota Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Unsur Penyelenggara Henry M. Limbong mengatakan vahwa rencana penandatanganan kerja sama tersebut masih sesuai dengan jadwal untuk tetap dilakukan akhir November ini, tepatnya pada 23 November 2018.
Dia memperkirakan konstruksi proyek dengan jangka waktu kerja sama operasi selama 25 tahun tersebut bisa dimulai pada Maret 2019.
"Kalau sudah beres financial close dan perizinan, mereka bisa langsung konstruksi. Biasanya 6 bulan—9 bulan setelah penetapan pemenang," kata Henry kepada Bisnis.com, awal pekan ini.
Penetapan pemenang diumumkan oleh Penanggung Jawab Kerja Sama Proyek (PJPK) Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang pada 3 September lalu.
Baca Juga
Dalam pengumuman tersebut, konsorsium Aetra & Medco mengungguli tiga konsorsium lain yang turut berpartisipasi dalam lelang, yakni konsorsium Suez (South East Asia) Limited-PT Brantas Abipraya; Cobra Instalaciones Y Servicios-PT Pembangunan Perumahan Tbk.; dan Manila Water Inc.-PT Adaro Tirta Mandiri-PT Sarana Tirta Ungaran.
Aetra & Medco memenangi lelang karena menyodorkan nilai penawaran terendah sebesar Rp417,28 miliar.
Sementara itu, nilai penawaran yang diajukan Manila Water-Adaro Tirta Mandiri-Sarana Tirta Ungaran dan Suez-Brantas Abipraya masing-masing Rp450,83 miliar dan Rp607,71 miliar.
Adapun, Aetra & Medco menawarkan untuk tidak membutuhkan dukungan kelayanan dan memberi diskon tarif atas komponen biaya kapasitas tetap dari tarif air curah sebesar 36,25%.
Rencananya proyek tersebut akan dikerjakan dalam masa konstruksi selama 2 tahun. Namun, Limbong memperkirakan proyek tersebut bisa lebih cepat selesai untuk bisa beroperasi segera.
"Semarang Barat kami harapkan setahun pengerjaannya, 2020 sudah selesai," ujarnya.