Bisnis.com, JAKARTA—Banyak pembangunan rumah yang tidak memenuhi peraturan, khususnya di dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Asosiasi pengembang Real Estate Indonesia meminta pemerintah untuk pro aktif menyadarkan warganya akan pentingnya perizinan tersebut.
Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia Paulus Totok Lusida mengatakan selama ini masyarakat sudah dihimbau untuk mengurus IMB. "Contohnya di Surabaya dan Sidoarjo sudah dihimbau dan disurati. Misalnya yang disurati 100, namun yang mengurus hanya 10," kata Totok kepada Bisnis, Senin (12/11).
Dia mengatakan yang menjadi kendala selama ini adalah masyarakat yang enggan mengurus IMB. Mereka merasa sulit karena harus menggambar struktur pondasi. Jika membayar konsultan atau arsitek, mereka harus mengeluarkan biaya lebih.
Apalagi ketika dalam aplikasi permohonan izin, pemda menemukan kesalahan dalam struktur bangunan sehingga harus dilakukan perbaikan. Hal itu mengakibatkan penambahan biaya serta waktu.
"Misalnya secara struktur kurang layak, lalu mereka menjawab: Saya sudah menempati 3 tahun tidak ada kejadian apa-apa, padahal bangunannya berbahaya untuk ditempati," papar Totok.
Principal Architect BEstudio Erick Budhi Yulianto, sebelumnya mengatakan banyak masyarakat yang tidak mengikuti peraturan dalam membangun rumah sehingga akan menimbulkan bahaya yang kejadiannya jika tidak dalam waktu dekat, maka di kemudian hari.
Baca Juga
"Sebenarnya pemerintah sudah memiliki tools untuk mencegah bangunan runtuh atau rusak yang terjadi di mana-mana," kata Erick kepada Bisnis, belum lama ini.
Alat yang dimaksud salah satunya adalah izin mendirikan bangunan (IMB). Dia mengatakan untuk mengajukan IMB saja, desain rumah ditanyakan oleh pemerintah. Hal tersebut merupakan bentuk proteksi pemerintah agar masyarakat tidak membangun semaunya, sehingga bisa membahayakan.
Totok mengatakan perlu sosialisasi dan penyadaran lebih. "Tidak bisa langsung semuanya, perlu waktu. Pemerintah tidak boleh bosan karena tanpa IMB pemerintah juga tidak tahu struktur bangunannya seperti apa karena aman kan tidak hanya untuk sendiri saja, tapi juga untuk tetangga," tambah Totok.