Bisnis.com, BEIJING – Logistik merupakan salah satu penopang utama dalam bisnis dagang elektronik alias e-commerce, terutama pada saat ini di mana budaya belanja daring yang tumbuh cepat, telah menuntut pula adanya kecepatan pelayanan dan pengiriman barang kepada konsumen.
JD.com, salah satu e-commerce global asal China, terus mengembangkan sistem logistik yang efektif dan efisien untuk menopang keberhasilan bisnisnya agar setiap pesanan dapat terkirim dengan cepat kepada pelanggan.
Pada Senin 12 November 2018, Bisnis bersama rombongan jurnalis Indonesia berkesempatan melihat langsung dapur JD Logistics di salah satu gudang terbesar di Beijing yang menjadi processing center setiap kiriman pesanan barang JD.com untuk sebagian besar wilayah utama China.
Warehouse yang berukuran 4.000 meter persegi itu, terlihat padat dengan truk yang masuk dan keluar secara bergantian, serta lalu-lalang puluhan alat pengangkat barang (folklift), dan ratusan pekerja terlihat sibuk menyortir paket pesanan yang harus segera dikirimkan kepada konsumen.
Gudang tersebut terbagi ke dalam dua area pemilahan, yakni area penyeleksian barang secara manual yang ditangani pekerja, dan area penyeleksian barang secara otomatis dengan bantuan mesin pintar yang dioperasikan sejumlah pekerja saja.
Sistem kerja di gudang itu terlihat sangat teratur mulai dari barang masuk yang dibawa truk dan mobil pikap, area penurunan barang untuk dipilah, area pemilahan dan pengumpulan barang, hingga pengangkutan kembali barang untuk didistribusikan ke kota-kota tujuan, semuanya berjalan secara efektif dan efisien.
Supervisor Warehouse Processing Center JD Logistics di Beijing, Liu Bo menjelaskan gudang itu mampu memproses 17.000 paket setiap jamnya, dan harus dikirimkan ke hampir 449 kota tujuan di wilayah utama China.
Untuk mengerjakannya, setiap hari sebanyak 800 karyawan dikerahkan untuk melakukan pemilahan barang yang terbagi ke dalam dua shift jam kerja.
Untuk mengoptimalkan dan mempercepat proses kerja, gudang tersebut dilengkapi fasilitas mesin pemilahan otomatis berukuran raksasa. Mesin ini terutama untuk melakukan sortir barang kecil yang menggunakan sistem sensor kode bar.
Sensor kode bar itu dapat memilah barang secara otomatis sehingga masuk secara tepat ke kantong-kantong besar yang bertuliskan kota tujuan pengiriman, dan telah tertata rapih pada mesin penyeleksian sebanyak 449 basket. Tingkat akurasinya disebutkan hampir 100%.
Adapun untuk kode bar yang tidak terbaca sensor atau rusak akibat hal-hal teknis, barangnya akan terdistribusi ke satu keranjang khusus untuk kemudian diperbaiki kerusakannya dan masuk kembali ke mesin pemilahan tersebut.
Liu Bo menyebutkan selama festival belanja online JD.com dari 1-11 November 2018, volume barang yang harus disortir meningkat dua kali lipat dari hari biasa, sehingga jam kerja secara fleksibel dibagi menjadi tiga shift dengan durasi 8 jam setiap shift.
Adapun sortir barang secara manual mayoritas untuk barang-barang kiriman berukuran besar. Hal itu, karena secara teknis barang tersebut belum memungkinkan disortir mesin karena ukurannya.
Salah satu yang menarik dari JD Logistics adalah jumlah kendaraan operasional yang mencapai 300 truk dan mobil pikap, sebagian besarnya merupakan mobil listrik. Pada area parkir, tersedia mesin pengisian baterai mobil listrik operasional tersebut sehingga memudahkan pengisian sendiri oleh pengemudinya.
Gudang pusat pemrosesan itu, hanya salah satu warehouse JD Logistics, yang saat ini memiliki jaringan lebih dari 500 gudang dengan total 11,6 juta meter persegi.
JD juga mengembangkan gudang pintar dengan teknologi kecerdasan buatan, yang sepenuhnya menerapkan sistem automasi yang berlokasi di Shanghai. Selain itu, pengiriman barang dengan drone dan kendaraan otomatis juga terus dikembangkan untuk membangun logistik pintar.