Bisnis.com, JAKARTA — Industri pupuk diperkirakan tumbuh di kisaran 5% pada tahun depan seiring dengan kenaikan permintaan di sektor pertanian dalam negeri.
Achmad Sigit, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Agro Kementerian Perindustrian, menuturkan bahwa pertumbuhan industri pertanian mencapai 7%-8% per tahun. Hal ini dinilai sebagai faktor pendukung meningkatnya permintaan terhadap pupuk.
“Ada jenis [pupuk] yang [permintaannya] meningkat dan ada jenis yang tidak meningkat. Jadi yang berbasis urea kita upayakan tetap, tetapi yang meningkat nanti adalah NPK. Sekarang ada beberapa investasi yang akan mulai NPK,” ujar Sigit kepada Bisnis, Senin (12/11).
Berdasarkan data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), total penjualan pupuk urea—termasuk ekspor—mencapai 5,17 juta ton sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau rata-rata mencapai 574.532 ton per bulan.
Penjualan urea rata-rata per bulan sepanjang tahun ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu sebesar 561.438 ton per bulan. Secara kumulatif, penjualan urea pada 2017 mencapai 6,73 juta ton.
Adapun, penjualan pupuk NPK selama Januari-September 2018 mencapai 2,1 juta ton, sedangkan penjualan setahun penuh pada 2017 mencapai 2,59 juta ton.
Jika ditelisik lebih lanjut, rata-rata penjualan NPK sepanjang tahun ini mencapai 233.868 ton per bulan atau lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penjualan per bulan pada 2017 sebanyak 216.465 ton.
Sigit menjelaskan bahwa stok pupuk sudah aman untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pada tahun ini dan 2019 sehingga ada ruang bagi perusahaan pupuk untuk meningkatkan ekspor.
Dadang Heru, Sekjen Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, menjelaskan bahwa saat ini kapasitas produksi pupuk urea lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan. Dia bahkan optimistis kapasitas urea yang ada saat ini masih dapat mencukupi kebutuhan hingga 5 tahun mendatang.
Mengacu pada data APPI, kapasitas produksi pupuk jenis urea mencapai 6,5 juta ton hingga 7 juta ton per tahun, sedangkan pupuk jenis NPK mencapai 3,4 juta ton per tahun.