Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagaimana Kondisi Industri Pupuk pada 2019? Ini Proyeksi Pemerintah

Industri pupuk diperkirakan tumbuh di kisaran 5% pada tahun depan seiring dengan kenaikan permintaan di sektor pertanian dalam negeri.
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — Industri pupuk diperkirakan tumbuh di kisaran 5% pada tahun depan seiring dengan kenaikan permintaan di sektor pertanian dalam negeri.

Achmad Sigit, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Agro Kementerian Perindustrian, menuturkan bahwa pertumbuhan industri pertanian mencapai 7%-8% per tahun. Hal ini dinilai sebagai faktor pendukung meningkatnya permintaan terhadap pupuk.

“Ada jenis [pupuk] yang [permintaannya] meningkat dan ada jenis yang tidak meningkat. Jadi yang berbasis urea kita upayakan tetap, tetapi yang meningkat nanti adalah NPK. Sekarang ada beberapa investasi yang akan mulai NPK,” ujar Sigit kepada Bisnis, Senin (12/11).

Berdasarkan data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), total penjualan pupuk urea—termasuk ekspor—mencapai 5,17 juta ton sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau rata-rata mencapai 574.532 ton per bulan.

Penjualan urea rata-rata per bulan sepanjang tahun ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu sebesar 561.438 ton per bulan. Secara kumulatif, penjualan urea pada 2017 mencapai 6,73 juta ton.

Adapun, penjualan pupuk NPK selama Januari-September 2018 mencapai 2,1 juta ton, sedangkan penjualan setahun penuh pada 2017 mencapai 2,59 juta ton.

Jika ditelisik lebih lanjut, rata-rata penjualan NPK sepanjang tahun ini mencapai 233.868 ton per bulan atau lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penjualan per bulan pada 2017 sebanyak 216.465 ton.

Sigit menjelaskan bahwa stok pupuk sudah aman untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pada tahun ini dan 2019 sehingga ada ruang bagi perusahaan pupuk untuk meningkatkan ekspor.

Dadang Heru, Sekjen Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, menjelaskan bahwa saat ini kapasitas produksi pupuk urea lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan. Dia bahkan optimistis kapasitas urea yang ada saat ini masih dapat mencukupi kebutuhan hingga 5 tahun mendatang.

Mengacu pada data APPI, kapasitas produksi pupuk jenis urea mencapai 6,5 juta ton hingga 7 juta ton per tahun, sedangkan pupuk jenis NPK mencapai 3,4 juta ton per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper