Bisnis.com, SHANGHAI — Ketika berbelanja produk fesyen atau komestik di pusat belanja (department store), pasti menjajal produk yang akan dibeli.
Kalau pada umumnya saat hendak membeli pakaian misalnya, kita memilih lebih dahulu baju yang sesuai dengan ukuran. Untuk memastikan ukurannya pas dan sesuai, Anda menjajal di fitting room.
Kalau tidak antre, Anda langsung bisa masuk ke ruangan. Tapi, kalau pas situasi rame, bisa saja harus menunggu terlebih dahulu.
Dengan kecerdasan buatan atau artificial intellegence, Alibaba Group mencoba memperkenalkan pola pendekatan belanja yang baru.
Alibaba memperkenalkan Intime Department Store, satu layanan toko belanja secara offline dan online.
Bisnis berkesempatan melihat secara langsung demonstrasi layanan Intime di sela-sela 2018 11.11 Global Shopping Festival di Shanghai, China, Sabtu (10/11/2018).
Proses pemindaian dengan layanan Intime. - Bisnis/Stefanus Arief Setiaji
Lewat Intime, konsumen yang ingin membeli baju misalnya, cukup berdiri di depan layar pintar. Cara kerja layar pintar itu awalnya akan memotret wajah konsumen.
Selanjutnya layar itu akan bekerja memindai profil konsumen: apakah berjenis kelamin pria atau wanita, perkiraan tinggi badan, ukuran baju, dan lainnya.
Setelah profil keluar di layar, pengguna calon pembeli dapat menyesuaikan dengan ukuran tubuh yang sesungguhnya dengan menyentuh layar.
Selepas itu, akan muncul produk pakaian yang akan ditawarkan lengkap dengan harganya. Pembeli dapat memilih pakaian yang sesuai dan memadumadankan dengan melihat langsung di layar.
Jika merasa sudah cocok, pembeli dapat menyelesaikan pilihannya dengan melakukan scan produk yang dipilih. Selanjutnya, dengan teknologi pembayaran milik Alibaba, transaksi bisa diselesaikan secara online maupun offline.
Saat ini Alibaba memiliki 62 pusat belanja Intime di 34 kota.