Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan pemerintah untuk membebaskan biaya akses data wilayah kerja minyak dan gas bumi bagi calon investor dinilai mampu meningkatkan investasi di sektor hulu migas.
Pengamat Energy Watch, lembaga sosial masyarakat di bidang pengawasan kebijakan energi, Mamit Setiawan mengatakan bahwa selama ini akses data yang berbayar dengan harga cukup mahal menjadi salah satu kendala investasi migas.
“Diharapkan dengan gratisnya data awal yang diberikan pada investor di mana mereka bisa melakukan kajian terlebih dahulu terhadap wilayah kerja migas yang diajukan, ini bisa memudahkan investor dalam mengambil keputusan,” katanya, Selasa (6/11).
Dia menuturkan, kebijakan itu diharapkan menggairahkan kembali untuk mengelola wilayah kerja migas. Investasi hulu migas diharapkan mampu meningkatkan cadangan migas sekaligus pendapatan negara dari sektor tersebut.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan bahwa keputusan untuk menggratiskan akses data ini diharapkan bisa menarik para investor. “Iya, biar banyak yang menawar [blok migas] dan data-data kami banyak yang evaluasi dan interpretasi,” katanya.
Para investor baru akan dikenakan biaya setelah mengambil blok migas yang ditawarkan pemerintah tersebut. “Nantinya yang memenangkan tender blok migas baru bayar. Yang tidak menang kasihan kalau bayar [biaya akses dokumen dan data blok migas].”
Kebijakan itu mulai diterapkan dalam lelang blok migas tahap III/2018. “Kebijakan yang kami keluarkan untuk lelang selanjutnya, yaitu setiap peserta yang sudah mengambil dokumen penawaran dan untuk mengevaluasi data akan diberikan akses datanya dengan tarif nol rupiah,” kata Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi.
Sebelumnya, perserta lelang yang sudah mengambil dokumen penawaran dalam lelang blok migas diharuskan membayar akses data migas di wilayah kerja yang ditenderkan tersebut.
Biaya yang dikenakan bervariasi antar wilayah kerja tergantung ketersediaan data. Selama ini, biaya maksimal akses data blok migas sekitar US$80.000.
Dengan kebijakan baru ini, biaya tersebut dibebaskan atau nol rupiah. “Selama masa lelang, kami berikan akses [data blok migas yang dilelang].” tegas Agus.
Perubahan aturan bertujuan untuk menambah jumlah peserta lelang wilayah kerja migas.